View Full Version
Selasa, 15 Oct 2019

ABC News Dikecam Karena Tayangkan Video Palsu Serangan Turki pada Warga Sipil di Suriah Utara

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Kantor berita Amerika Serikat ABC News dikecam karena menayangkan video yang dimaksudkan untuk menunjukkan serangan Turki terhadap warga sipil di Suriah utara di tengah Operasi Musim Semi Perdamaian Turki, padahal sebenarnya itu adalah pertunjukan senjata militer 2017 di Kentucky, AS, Daily Sabah melaporkan Senin (14/10/2019).

Video itu pertama kali dibagikan pada Ahad di World News Tonight di mana pembawa acara Tom Llamas mengatakan: "Video ini, di sini, muncul untuk menunjukkan pemboman militer Turki terhadap warga Kurdi di kota perbatasan Suriah." Cuplikan itu juga disiarkan lagi pada hari berikutnya di Good Morning America.

Rekaman ledakan mengejutkan dengan cepat menarik perhatian di media sosial, tetapi segera setelah orang-orang mulai mempertanyakan keaslian video tersebut.

Pengguna media sosial, Wojciech Pawelczyk, adalah orang pertama yang menyatakan keraguan dan menunjukkan kesamaan luar biasa dengan video dari dua tahun lalu.

Penelitian cepat mengungkapkan bahwa klip asli telah diunggah ke YouTube pada tahun 2017. Dengan judul "Tembakan malam Knob Creek 2017", video tersebut berasal dari acara malam dua tahunan yang disebut "Tembakan Senjata Militer & Pertunjukan Senjata Militer" yang diadakan pada lapangan tembak di kota West Point, Kentucky.

Ketika kedua video dibandingkan berdampingan, versi ABC juga tampaknya diedit, kurang jelas, dan lebih buram.

Sejak itu ABC News mengeluarkan permintaan maaf dan koreksi, dengan mengatakan mereka telah menghapus video yang dipertanyakan dari situs mereka dan Youtube "segera setelah pertanyaan diajukan tentang keakuratannya."

"ABC News menyesali kesalahannya," klam jaringan itu.

Ada upaya pencemaran nama baik dan manipulasi serupa di media sosial sejak Agustus 2016 ketika Turki meluncurkan Operasi Perisai Efrat, operasi anti-teror lintas batas pertama di Suriah utara yang menargetkan teroris yang berafiliasi dengan cabang Suriah dari PKK, Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan Islamic State (IS). Kampanye kotor yang sama berlanjut selama Operasi Cabang Zaitun, diluncurkan pada Januari 2018, serta Operation Peace Spring yang masih berlangsung, yang diluncurkan pada 9 Oktober 2019.

Para pendukung PKK dan YPG telah memposting foto-foto yang dimanipulasi dan palsu dari konflik Suriah dan bencana lain yang tak terhitung jumlahnya untuk menyesatkan komunitas internasional dan merusak citra militer Turki. (TDS)


latestnews

View Full Version