View Full Version
Rabu, 29 Jan 2020

UEA, Yordania dan Mesir Dukung Proposal Perdamaian Pro-Israel Trump, Turki Menolak

TIMUR TENGAH (voa-islam.com) - Negara-negara Arab utama mengumumkan dukungan mereka terhadap kesepakatan untuk abda ini Presiden AS Donald Trump, sementara Turki menggambarkannya sebagai "rencana aneksasi yang bertujuan merebut tanah Palestina dan membunuh solusi dua negara."

Media massa UEA melaporkan bahwa negara itu telah mendukung perjanjian tersebut dan menggambarkannya sebagai peluang untuk mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina.

"Satu-satunya cara untuk menjamin solusi yang langgeng adalah dengan mencapai kesepakatan antara semua pihak terkait," mencatat bahwa "rencana yang diumumkan hari ini menawarkan titik awal yang penting untuk kembali ke negosiasi dalam kerangka kerja internasional yang dipimpin AS."

Sementara itu, kementerian luar negeri Mesir mengomentari kesepakatan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di Facebook bahwa Kairo "menghargai upaya berkelanjutan yang dilakukan oleh pemerintah AS untuk mencapai penyelesaian yang komprehensif dan adil dari masalah Palestina."

Ini mendesak Israel dan Palestina untuk mencari solusi "yang memuaskan aspirasi kedua orang untuk mencapai perdamaian yang komprehensif dan adil."

Mengomentari kesepakatan itu, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negaranya "mendukung setiap upaya tulus yang bertujuan mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif yang akan diterima orang. "

Anadolu melaporkan kementerian luar negeri Turki mengatakan: "Ini adalah rencana aneksasi yang bertujuan merebut tanah Palestina dan membunuh solusi dua negara," menekankan rakyat Palestina dan tanah tidak dapat dibeli.

Kementerian itu menekankan, menurut Anadolu, bahwa Yerusalem adalah sebuah garis merah, dengan menambahkan: “Kami akan selalu mendukung persaudaraan rakyat Palestina. Kami akan terus bekerja untuk Palestina yang merdeka di dalam tanah Palestina. "Perlu dicatat bahwa perwakilan dari UEA, Oman, dan Bahrain menghadiri pengumuman Trump mengenai kesepakatan itu. (MeMo)


latestnews

View Full Version