View Full Version
Sabtu, 01 Feb 2020

Pejuang Oposisi Dukungan Turki Serang Posisi Pasukan Rezim Teroris Assad di Timur Aleppo

ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Pejuang oposisi Suriah yang didukung Turki menyerang posisi yang dikuasai pemerintah di timur laut Aleppo pada hari Sabtu (1/2/2020), kata sumber oposisi dan pemantau perang, yang membuka front baru melawan pasukan rezim teroris Assad yang telah membuat kemajuan signifikan di Idlib yang berdekatan selama pekan lalu.

Serangan itu difokuskan pada wilayah dekat kota al-Bab, yang telah dikendalikan oleh Turki dan sekutu oposisi Suriah sejak 2017. Media pemerintah Suriah tidak menyebut-nyebut tentang serangan baru tersebut. Pasukan Turki tidak ambil bagian, kata sumber oposisi.

Sumber oposisi mengatakan pejuang mereka telah merebut tiga desa sejauh ini. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), yang memantau perang, menggambarkannya sebagai serangan sengit "yang dilakukan oleh faksi yang setia kepada Ankara".

Pasukan pemerintah Suriah, yang didukung oleh kekuatan udara Rusia, telah membuat kemajuan pesat di Idlib minggu ini, merebut kota Maarat al-Numan yang terletak sekitar 100 km barat daya al-Bab.

Idlib dan wilayah utara Aleppo merupakan bagian dari wilayah besar terakhir di Suriah yang dikuasai oposisi, di mana Presiden Bashar al-Assad telah mengambil kembali sebagian besar tanah yang pernah dipegang musuh-musuhnya dengan dukungan Rusia dan Iran.

Kemajuan terbaru pemerintah di Idlib telah memicu gelombang baru perpindahan sipil, dengan ratusan ribu bergerak menuju perbatasan Turki. Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Jum'at Turki dapat meluncurkan operasi militer di Idlib kecuali pertempuran di sana dihentikan.

Utusan khusus AS untuk Suriah James Jeffrey mengatakan pada hari Kamis pertempuran Idlib mengangkat momok krisis internasional.

Turki, yang telah menampung 3,6 juta pengungsi dari Suriah, khawatir gelombang migran baru dari Idlib. Negara itu memiliki 12 pos pengamatan militer di sekitar Idlib, yang didirikan berdasarkan perjanjian 2017 dengan Rusia dan Iran, dan beberapa di antaranya telah dikepung oleh pasukan pemerintah Suriah yang maju. (Reuters)


latestnews

View Full Version