View Full Version
Ahad, 02 Feb 2020

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dilaporkan Akan Tinggal di Qatar, Tidak Berencana Kembali ke Gaza

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh telah memutuskan untuk menetap di luar Gaza untuk waktu yang lama, diperpanjang hingga akhir 2020 atau 2021, menurut pejabat Hamas.

Sumber-sumber mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa keputusan ini terkait dengan pengaturan internal di dalam Hamas dan yang lainnya terkait dengan komplikasi pada pergerakannya dari dan ke Jalur Gaza.

Mereka membantah klaim bahwa Mesir mungkin mencegah Haniyeh kembali ke Gaza, dengan mengatakan dia tidak punya rencana seperti itu.

Menurut sumber, Haniyeh telah memutuskan untuk menetap di Qatar untuk saat ini dan belum diketahui apakah keluarganya akan bergabung dengannya atau tidak.

Penegasan Hamas bahwa Haniyeh akan tetap di luar negeri muncul karena ada bocoran tentang ketidakpuasan Mesir terhadap kunjungannya ke Iran.

Dia telah menarik tembakan Mesir dengan melakukan perjalanan ke Iran untuk mengambil bagian dalam upacara pemakaman untuk Komandan Pasukan Revolusi Syi'ah Iran (IRGC) Qassem Soleimani, yang dibunuh oleh serangan AS di Baghdad pada 3 Januari, media Israel melaporkan.

Sumber-sumber Palestina mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa Mesir tidak setuju dengan kunjungan ini tetapi masalah itu akhirnya diselesaikan.

Sementara itu, anggota biro politik Hamas Khalil al-Hayya mengatakan kunjungan Haniyeh Iran telah menyebabkan ketegangan dengan Mesir.

"Saudara-saudara kita di Mesir menegur kita karena mengunjungi Iran, tetapi [Hamas] memiliki sikap independen," kata Hayya.

Selama kunjungannya ke Iran, Haniyeh menyampaikan pidato di mana dia menyebut Soleimani "martir Yerusalem."

Hamas membenarkan kunjungan itu sebagai pengakuan atas peran Soleimani dalam mendukung "perlawanan."

Haniyeh memulai tur asing pada 2 Desember dengan kunjungan ke Kairo. Ini adalah tur pertamanya sejak ia memangku kepemimpinan Hamas pada Mei 2017.

Sebelumnya, ia mengunjungi Turki, Qatar, Oman, Iran, dan Malaysia. Haniyeh berupaya mengunjungi negara-negara lain, seperti Rusia, Lebanon, Mauritania, dan Kuwait.

"Haniyeh akan tetap di luar negeri dan terus menjalankan Hamas sampai dia menyelesaikan semua tugas dan semua tujuan tur luar negerinya," Hamas melaporkan. (AA)


latestnews

View Full Version