Polisi Maladewa Tangkap 3 tersangka Simpatisan Islamic State Terkait Penusukan 3 Turis Asing

MALE, MALADEWA (voa-islam.com) - Polisi Maladewa hari Kamis (6/2/2020) menangkap tiga tersangka simpatisan kelompok Islamic State (IS) atas dugaan penikaman tiga orang asing di tujuan wisata kelas atas.

Dua pria China dan seorang Australia berada dalam kondisi stabil setelah ditikam pada hari Selasa, hanya dua bulan setelah pejabat keamanan memperingatkan tentang adanya radikal keras yang terinspirasi oleh IS.

Pihak berwenang mengatakan sedang menyelidiki sebuah video yang dirilis di media sosial yang mengklaim serangan itu dilakukan oleh militan yang terkait dengan kelompok jihad.

"Layanan kepolisian Maladewa telah menangkap tiga tersangka di bawah surat perintah pengadilan sehubungan dengan penikaman tiga warga negara asing," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Mereka tidak diidentifikasi.

Akhir tahun lalu, Maladewa menangkap seorang pria lokal yang digambarkan oleh AS sebagai perekrut IS di Suriah dan Afghanistan.

Dia juga dicurigai terlibat dalam serangan bom mentah di ibukota Male pada September 2007 yang melukai belasan wisatawan.

Pada Juni tahun lalu, negara berpenduduk 340.000 Muslim Sunni itu menyerukan bantuan internasional untuk merehabilitasi hingga 160 warga negaranya yang diperkirakan ditahan di kamp-kamp tahanan Suriah.

Ketua Parlemen Maladewa Mohamed Nasheed mengatakan bahwa Maladewa terus mencermati setiap upaya untuk meradikalisasi penduduknya, yang mempraktikkan bentuk Islam liberal dan sangat bergantung pada pariwisata mewah.

Lebih banyak orang bergabung dengan IS dari Maladewa daripada hampir semua negara lain per kapita, The Guardian melaporkan.

"Ada hampir 1.400 orang Maladewa bersama kami hari ini di seluruh negeri yang telah jatuh ke dalam ideologi ekstremis ke titik di mana mereka tidak akan ragu untuk mengambil nyawa orang di sebelah mereka," komisaris polisi negara itu, Mohamed Hameed, dalam sebuah pernyataan Desember. (TNA)