View Full Version
Senin, 23 Mar 2020

Pemberontak Libya Ejek Turki, Tawarkan Ankara Puing Kendaraan Lapis Baja dan Mayat Tentaranya

TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Pemberontak Libya dari Tentara Nasional Libya gadungan (LNA), yang dipimpin oleh Khalifa Haftar, pada hari Ahad (22/3/2020) mencemooh Turki dengan secara resmi dan terbuka menawarkan untuk menyerahkan puing-puing sebuah kendaraan lapis baja dengan mayat pasukan Turki, yang menjaganya.

Pasukan LNA menanggapi serangan pasukan Turki di ibukota, Tripoli, dan menghancurkan kendaraan lapis baja ACV-15 Turki.

"Kami menawarkan kepada musuh kendaraan lapis baja dan mayat, tetapi mereka menolak untuk menerimanya, mengklaim mereka yang berada di dalam kendaraan Turki itu bukan orang Libya," kata juru bicara LNA Ahmed al-Mismari.

Serangan itu merupakan pelanggaran terbaru gencatan senjata kemanusiaan, yang disambut oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan misinya ke Libya (UNSMIL), untuk memungkinkan negara itu menanggapi wabah virus Corona yang baru.

Bentrokan berkecamuk di sejumlah pinggiran kota di Tripoli pada hari Ahad. Warga dan koresponden mengatakan mereka dapat mendengar suara artileri dan ledakan di beberapa bagian ibukota, terutama di Ain Zara dan Salah al-Din.

Pasukan Perlindungan Tripoli, yang terdiri dari berbagai brigade bersenjata yang setia kepada Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Fayez al-Sarraj, mengumumkan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa artilerinya menembaki posisi "musuh" di Ain Zara tempat LNA bergerak maju.

Sementara itu, kantor media dari operasi Gunung Api Kemarahan GNA mengumumkan kematian seorang ayah dan cedera dua putranya akibat penembakan yang dilakukan LNA di rumah mereka di daerah al-Kahili di Ain Zara. Seorang juru bicara GNA juga mengatakan bahwa dua anak terluka oleh penembakan LNA di rumah mereka di daerah Bab Bin Ghashir di Tripoli.

Perkembangan itu mendorong Sarraj untuk mempertanyakan komitmen Haftar terhadap gencatan senjata. Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, ia mengatakan serangan harian di lingkungan perumahan dan fasilitas sipil di Tripoli sedang berlangsung oleh "milisi yang agresif, yang menyebabkan banyak korban, termasuk anak-anak dan perempuan." (AA)


latestnews

View Full Version