View Full Version
Jum'at, 10 Apr 2020

Turki Akan Lacak Pasien Virus Corona dengan Aplikasi Telepon Pintar

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki akan memperkenalkan aplikasi telepon pintar untuk melacak pasien virus Cina mematikan Corona dan mereka yang telah mereka hubungi untuk memastikan mereka tetap di rumah sendiri, kata kepresidenan, Kamis (9/4/2020).

Aplikasi tersebut, dinamai "Proyek Pelacakan Isolasi Pandemi", sedang dikembangkan oleh kementerian kesehatan untuk membendung penyebaran virus Corona baru.

Jika seseorang keluar rumah, mereka akan menerima peringatan teks dan akan dihubungi dengan panggilan otomatis yang meminta mereka untuk pulang.

Jika individu tersebut berulang kali melanggar aturan, polisi akan diberi tahu dan mereka akan menghadapi "tindakan administratif dan sanksi yang diperlukan" tetapi presiden tidak memberikan perincian tentang apa yang mungkin terjadi.

Proyek itu "bertujuan untuk secara signifikan mengurangi penyebaran virus," tambahnya, bersikeras aplikasi itu tidak akan melanggar undang-undang perlindungan data pribadi.

Kepresidenan mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa data yang diperoleh dari aplikasi "tidak akan digunakan untuk tujuan lain selain untuk memerangi pandemi dan ketika risiko pandemi telah berakhir, itu akan dihancurkan."

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan hari Rabu semua pasien virus Corona harus mengunduh aplikasi, yang akan diaktifkan dalam "satu hingga dua hari."

Negara-negara di seluruh dunia termasuk Polandia dan Austria telah mengembangkan aplikasi pelacakan serupa dalam upaya untuk melacak penyebaran virus tetapi para kritikus telah menyatakan keprihatinan atas perlindungan data dan privasi.

Turki sejauh ini mencatat 38.226 kasus dan 812 kematian, menurut angka resmi yang diterbitkan Rabu.

Turki telah mengambil serangkaian langkah-langkah termasuk menutup sekolah, bar dan ruang budaya tetapi telah berhenti memaksakan karantina penuh di seluruh negeri meskipun ada panggilan dari para profesional medis dan oposisi. (TNA)


latestnews

View Full Version