View Full Version
Rabu, 24 Jun 2020

Balas Kritik Prancis Terkait Dukungan Untuk Libya, Turki: Macron Menderita 'Kemunduran Pikiran'

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki pada hari Selasa (23/6/2020) membalas kritik Prancis atas intervensi di Libya, mengatakan Presiden Emmanuel Macron pasti menderita "kemunduran pikiran" karena menentang dukungan Ankara terhadap pemerintah Tripoli yang diakui secara internasional.

Dengan dukungan militer Turki, Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya (GNA) telah membalikkan serangan 14 bulan di ibukota Tripoli oleh pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Khalifa Haftar, yang didukung oleh Rusia, Uni Emirat Arab, dan Mesir.

Keterlibatan Turki di Libya telah membuat hubungan yang tegang dengan sekutu NATO Prancis, yang Ankara katakan telah berkontribusi pada kekacauan dengan mendukung Haftar.

Pada hari Senin, Macron menuduh Turki memainkan "permainan berbahaya" di Libya dan menyuarakan dukungan untuk Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, yang mengatakan pada hari Sabtu Kairo memiliki hak untuk campur tangan dalam konflik tetangganya.

"... Pengkategorian Macron atas dukungan negara kita untuk pemerintah sah Libya berdasarkan resolusi PBB dan atas permintaan mereka sebagai 'permainan berbahaya' hanya dapat dijelaskan melalui kemunduran pikiran," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy.

"Masalah saat ini di Libya disebabkan oleh serangan pemberontak Haftar, yang (Macron) dukung dan yang merupakan panglima perang yang menolak perjanjian gencatan senjata di Moskow dan Berlin," katanya, merujuk pada upaya internasional untuk mengakhiri pertempuran di Libya pada Januari.

Paris dikatakan mendukung Haftar secara politis, setelah sebelumnya memberinya bantuan militer untuk memerangi jihadis. Prancis membantah mendukung Haftar tetapi tidak pernah menegur sekutunya, sementara berulang kali mengkritik Turki. (MeMo)


latestnews

View Full Version