View Full Version
Rabu, 29 Jul 2020

Pakistan Kecam Pelarangan Shalat Idul Adha di Jammu dan Kashmir Oleh India

ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Pakistan mengecam pelarangan shalat Idul Adha yang diberlakukan oleh pemerintah India hari Selasa (28/7/2020) di Kashmir yang dikelola New Delhi.

"Pelarangan shalat pada salah satu hari paling penting dalam kalender Islam merupakan penghinaan penuh oleh pemerintah India atas sentimen Muslim IoJ & K [Jammu dan Kashmir yang diduduki India]. Ini juga merupakan pelanggaran mencolok kebebasan fundamental agama mereka," kata pernyataan dari kementerian luar negeri.

Pihak berwenang India, tambahnya, menggunakan pembatasan terkait COVID-19 sebagai alasan untuk mengekang kebebasan beragama umat Islam di lembah yang disengketakan itu.

"Sementara pemerintah BJP telah mengizinkan kegiatan keagamaan dalam berbagai konteks dan kejadian lain, melarang Muslim Kashmir untuk melakukan shalat Idul Adha adalah diskriminasi yang mencolok," katanya.

Islamabad mendesak komunitas internasional, PBB dan organisasi-organisasi hak asasi manusia untuk memperhatikan "penolakan tajam" atas hak-hak agama dan kebebasan orang-orang Kashmir yang melanggar hukum dan konvensi internasional.

"India harus menyadari bahwa dengan langkah-langkah represif seperti itu, India tidak dapat menghancurkan kehendak rakyat Kashmir dan menekan aspirasi sah mereka untuk menentukan nasib sendiri seperti yang diabadikan dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan," tambahnya.

Kashmir, wilayah Himalaya yang mayoritas penduduknya Muslim, dikuasai oleh India dan Pakistan sebagian dan diklaim oleh keduanya secara penuh. Sepotong kecil Kashmir juga dipegang oleh Cina.

Sejak dipartisi pada 1947, India dan Pakistan telah berperang tiga kali - pada 1948, 1965 dan 1971 - dua di Kashmir.

Juga, di gletser Siachen di Kashmir utara, pasukan India dan Pakistan telah berperang sesekali sejak 1984. Gencatan senjata mulai berlaku pada tahun 2003.

Hubungan yang sudah tegang antara kedua saingan nuklir semakin berkobar setelah India menghapus status khusus selama puluhan tahun wilayah yang disengketakan itu Agustus lalu.

Beberapa kelompok Kashmir di Jammu dan Kashmir telah bertempur melawan pemerintahan India untuk kemerdekaan, atau untuk penyatuan dengan negara tetangga Pakistan.

Menurut beberapa organisasi hak asasi manusia, ribuan orang dilaporkan telah terbunuh dalam konflik yang berlangsung sejak 1989 tersebut. (TNA)


latestnews

View Full Version