View Full Version
Ahad, 30 Aug 2020

Mantan Pemimpin Hamas: Normalisasi Dengan Israel Dimaksudkan Untuk Mengendalikan Dunia Arab

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Ide tentang hubungan normal dengan Israel dimunculkan dengan maksud untuk mengendalikan dunia Arab, kata mantan kepala Hamas Sabtu (29/8/2020), Anadolu melaporkan.

Khaled Meshaal berbicara di acara online oleh akun Facebook cabang pemuda partai Keadilan dan Pembangunan Maroko dan mengatakan Israel berhasil melenyapkan Mesir dengan perjanjian Camp David yang mengarah pada konsep normalisasi untuk mengontrol orang Arab.

Mesir dan Israel menandatangani perjanjian perdamaian di Washington pada 1979 setelah Camp David Accords pada 1978, yang mengakhiri konflik militer antara kedua negara dan memulai hubungan bilateral yang permanen dan stabil.

Meshaal mengatakan Israel mengikuti kebijakan baru dengan mengambil keuntungan dari perubahan regional dan internasional dalam beberapa tahun terakhir dan upaya untuk menormalkan hubungan dengan Israel tidak menguntungkan siapa pun kecuali pemerintah Tel Aviv.

Turki membuat takut Israel dengan menghadirkan model politik Islam dan kekuatan demokrasi, perdagangan dan industrinya, katanya, menambahkan ada beberapa negara yang memainkan peran efektif dalam perubahan global, tidak seperti negara-negara Arab yang sebagian besar telah kehilangan pengaruhnya.

Dia mengatakan rencana aneksasi Israel dan apa yang disebut Kesepakatan Abad Ini adalah kesepakatan yang tidak akan diterima oleh warga Palestina.

Sebagai bagian dari Kesepakatan Abad Ini Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa pemerintahnya akan secara resmi mencaplok Lembah Jordan dan semua blok permukiman di Tepi Barat.

Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan menurut hukum internasional, membuat semua permukiman Yahudi di sana, serta aneksasi yang direncanakan, ilegal.

Pejabat Palestina telah mengancam akan menghapus perjanjian bilateral dengan Israel jika itu terus berlanjut dengan aneksasi, yang selanjutnya akan merusak solusi dua negara.

Mayoritas komunitas internasional, termasuk negara-negara anggota Uni Eropa, tidak mengakui kedaulatan Israel atas wilayah yang didudukinya sejak 1967.


latestnews

View Full Version