View Full Version
Senin, 12 Oct 2020

90% Postingan Media Sosial Arab Menentang Normalisasi Dengan Israel

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Sembilan puluh persen dari postingan media sosial berbahasa Arab tentang normalisasi Israel dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain adalah negatif, menurut laporan Kementerian Urusan Strategis Zionis Israel.

Haaretz mengatakan bahwa studi tersebut memeriksa percakapan di Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube antara 12 Agustus dan 8 September. Ditemukan bahwa sekitar 90 persen peserta menyuarakan penolakan terhadap normalisasi, dengan hanya lima persen yang menyatakan pandangan yang jelas positif tentang proses tersebut.

Argumen utama yang menentang perjanjian itu, kata laporan itu, adalah bahwa mereka mengkhianati orang Palestina. Sentimen ini muncul di 45 persen komentar. Orang-orang juga keberatan menandatangani perjanjian dengan Zionis secara umum (27 persen); menuduh UEA munafik (10 persen) dan menyerah kepada AS (lima persen); dan menuduhnya menginginkan keuntungan (empat persen).

Tagar paling populer adalah "normalisasi adalah pengkhianatan" dan "orang Bahrain menentang normalisasi". Tagar ini, kata kementerian, menjangkau lebih dari 100 juta pengguna media sosial selama periode penelitian.

Kementerian Urusan Strategis, yang sering digambarkan sebagai sayap propaganda negara Israel, memimpin upaya untuk melemahkan gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) dan mengkriminalisasi kritik terhadap Israel. Dikatakan telah mengakui kebutuhan untuk melawan penentangan terhadap normalisasi di antara orang Arab biasa di seluruh wilayah.

Pekan lalu, survei terhadap 13 negara Arab menemukan bahwa penduduknya sangat menentang normalisasi dengan Israel sampai negara Zionis itu mengakhiri pendudukan brutal di Palestina. Lebih dari 85 persen dari 28.000 responden juga menentang pengakuan diplomatik Israel. (MeMo)


latestnews

View Full Version