View Full Version
Rabu, 14 Oct 2020

Gelandang Arsenal Mesut Ozil Dukung Operasi Militer Azerbaijan di Nagorno-Karabakh

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Gelandang Arsenal Mesut Ozil pada hari Selasa (13/10/2020) menyuarakan dukungannya untuk operasi tentara Azerbaijan di Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diduduki oleh militer Armenia.

Warga negara Jerman berusia 31 tahun keturunan Turki itu mentweet "Satu bangsa, dua negara," mengacu pada persaudaraan dan hubungan yang kuat antara Turki dan Azerbaijan.

“Bagi saya, penting bagi setiap orang di dunia untuk mengetahui fakta bahwa wilayah Nagorno-Karabakh secara legal dan internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, namun saat ini diduduki secara ilegal," kata Ozil dalam pesannya yang mengecam Armenia.

"Pada Maret 2008, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi yang menegaskan kembali integritas teritorial Azerbaijan dan menuntut penarikan semua pasukan Armenia," tambahnya.

Dia mengatakan keputusan PBB tentang sengketa tersebut harus ditegakkan dan diakui.

Dia menambahkan bahwa pertempuran saat ini di Karabakh Atas - juga dikenal sebagai Nagorno-Karabakh - sangat mengkhawatirkan orang dan juga membahayakan perdamaian dan keamanan internasional.

“Mari mencapai perdamaian dan bekerja menuju masa depan yang adil, dan tanpa kekerasan. Setiap kematian di kedua sisi adalah kerugian bagi semua orang, ”tambahnya.

Ozil membantu Jerman memenangkan Piala Dunia FIFA 2014.

Pada 2013, ia bergabung dengan klub Inggris Arsenal dari klub kuat Spanyol, Real Madrid.

Bentrokan baru antara kedua negara berikai terjadi pada 27 September ketika pasukan Armenia menargetkan pemukiman sipil Azerbaijan dan posisi militer di wilayah tersebut, yang menyebabkan korban jiwa.

Banyak kekuatan dunia termasuk Rusia, Prancis, dan AS telah menyerukan gencatan senjata baru. Turki, sementara itu, telah mendukung hak Baku untuk membela diri dan menuntut penarikan pasukan pendudukan Armenia.

Pasukan Armenia melancarkan serangan rudal ke kota terbesar kedua Azerbaijan, Ganja, hari Ahad sekitar pukul 2 pagi waktu setempat - meskipun wilayah itu berada di luar zona garis depan - melanggar gencatan senjata antara kedua belah pihak dan menyebabkan setidaknya 35 warga sipil terluka, termasuk wanita dan anak-anak.

Gencatan senjata kemanusiaan telah dideklarasikan Sabtu untuk pertukaran tahanan dan pengambilan mayat tentara kedua belah pihak di Karabakh Atas.

Gencatan senjata terjadi setelah pertemuan trilateral diadakan Jumat di Moskow antara para menteri luar negeri Rusia, Azerbaijan, dan Armenia. (MeMo)


latestnews

View Full Version