View Full Version
Selasa, 17 Nov 2020

Staf Kantor Pers Kanselir Jerman Angela Merkel Bertahun-tahun Jadi Mata-mata Untuk Intelijen Mesir

BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Seorang pria yang bekerja di kantor pers Kanselir Jerman Angela Merkel telah didakwa melakukan mata-mata untuk Mesir, kata jaksa penuntut pada hari Senin (16/11/2020).

Warga negara Jerman, bernama Amin K., mulai bekerja untuk layanan pengunjung kantor pers pemerintah federal (BPA), yang dipimpin oleh juru bicara Merkel Steffen Seibert, pada tahun 1999.

"Dia menggunakan posisi ini setidaknya sejak Juli 2010 untuk mendukung karyawan Badan Intelijen Umum Mesir (GIS) dalam memperoleh informasi," kata jaksa dalam sebuah pernyataan.

Pria kelahiran Mesir ini dituduh menggunakan kemampuan bahasanya dan sumber daya yang tersedia di BPA untuk mensurvei dan menyusun laporan di media Jerman, terutama tentang kebijakan dalam dan luar negeri.

Dia juga berpartisipasi dalam upaya yang pada akhirnya gagal untuk merekrut sumber GIS pada tahun 2014 dan 2015 dengan menyediakan kontak bagi staf dinas rahasia.

Sebagai imbalan atas usahanya, Amin A. dikatakan telah menerima perlakuan istimewa dari otoritas Mesir untuk dirinya dan keluarganya, termasuk bantuan untuk pensiun ibunya.

Dia juga diundang ke resepsi resmi, seperti perpisahan duta besar Mesir untuk Jerman pada 2019.

"Ada indikasi bahwa dinas rahasia Mesir mencoba merekrut warga Mesir yang tinggal di Jerman untuk tujuan intelijen melalui kunjungan mereka ke misi diplomatik Mesir di Jerman dan perjalanan mereka ke Mesir," kata sebuah laporan oleh dinas intelijen domestik yang diterbitkan pada bulan Juli.

Selain jeda singkat setelah pemberontakan populer yang menggulingkan presiden Hosni Mubarak pada 2011, Mesir telah diperintah oleh militer sejak 1952.

Tentara sangat terlihat dalam kehidupan publik Mesir, dengan para mantan petinggi saat ini menjabat sebagai menteri dan gubernur.

Presiden Abdel Fattah Al-Sisi saat ini memimpin penggulingan presiden terpilih Muhamad Mursi oleh tentara pada 2013. (TNA)


latestnews

View Full Version