View Full Version
Jum'at, 25 Dec 2020

Libya Tidak Akan Biarkan Pasukan Pemberontak Haftar Lancarkan Serangan Seperti Sebelumnya

TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Pemerintah Libya tidak akan mengizinkan pasukan pemberontak yang setia kepada Jenderal Khalifa Haftar untuk mendatangkan malapetaka di negara itu seperti yang mereka lakukan pada April 2019, kata menteri pertahanan pada Jum'at (25/12/2020).

Menteri Salahaddin Namroush mengatakan kepada al-Ahrar TV bahwa Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menghormati persyaratan gencatan senjata, tetapi pasukan Haftar telah berkali-kali melanggarnya.

Komentar Namroush muncul tak lama setelah Haftar mengancam akan menyerang pasukan Turki di negara itu jika mereka terus mendukung pasukan GNA di negara itu.

"Kami tidak akan membiarkan mereka mengulangi apa yang mereka lakukan pada 4 April 2019," kata Namroush, mengacu pada saat Haftar melancarkan serangan untuk merebut ibu kota Tripoli dari GNA.

Dia juga mencatat bahwa pasukan yang loyal kepada GNA telah menunggu instruksi dari Perdana Menteri Fayez Sarraj untuk menanggapi pelanggaran Haftar.

Mengutuk pasukan Haftar karena melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Tarhuna, Namroush mengatakan mereka tidak dapat menerima upaya apa pun untuk menyembunyikan kejahatannya.

Menteri pertahanan itu juga mengatakan mereka mendukung solusi politik dan tidak akan meninggalkan satu inci pun wilayah Libya.

Haftar pada Kamis mengancam akan menggunakan kekuatan terhadap pasukan Turki jika Ankara tidak menghentikan dukungannya kepada pemerintah yang sah di negara Afrika Utara yang dilanda perang itu.

Komentar Haftar muncul sebagai tanggapan atas keputusan Parlemen Turki untuk memperpanjang selama 18 bulan undang-undang yang memungkinkan penempatan pasukan ke Libya. Bantuan militer Turki untuk GNA yang berbasis di Tripoli - termasuk penasihat, peralatan, dan intelijen - membantu menghentikan serangan Haftar selama setahun di ibu kota.

Pada bulan Agustus, penasihat dan staf militer Turki tiba di Komando Penasihat Bantuan Pelatihan dan Kerja Sama Keamanan Pertahanan yang dibentuk sebagai bagian dari nota kesepahaman antara Turki dan Libya. Mereka memberikan pelatihan dan bantuan logistik bekerja sama dengan Qatar untuk membangun kembali militer reguler di Libya.

Tentara Libya telah menjadi penggabungan informal milisi, tentara suku, dan klan. Proses pelatihan dan perekrutan standar oleh Turki dan Qatar untuk menjadikannya kekuatan tempur resmi. (TDS)


latestnews

View Full Version