View Full Version
Ahad, 27 Dec 2020

Turki Peringatkan Haftar dan Pendukungnya Akan Jadi Target Sah Jika Menyerang Pasukan Turki

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar memperingatkan pada hari Ahad (27/12/2020) bahwa pasukan Khalifa Haftar dan pendukung mereka yang berbasis di Libya timur akan dipandang sebagai "target yang sah" jika mereka mencoba menyerang pasukan Turki di wilayah tersebut.

Berbicara selama kunjungan ke pasukan Turki di Tripoli, Akar mengatakan pasukan Haftar dan para pendukungnya "tidak akan punya tempat untuk lari" jika mereka menyerang pasukan Turki, menambahkan mereka akan menjadi target Ankara "di mana-mana."

Haftar Ancam Pasukan Turki di Libya

Sebelumnya pada hari Kamis, jenderal pemberontak Khalifa Haftar telah mengancam Turki, dengan memberi pilihan antara meninggalkan negara itu secara damai atau perang, yang menegaskan bahwa: "Konfrontasi yang menentukan antara kedua belah pihak akan segera terjadi."

Dalam sebuah upacara pada hari di Benghazi, oleh Komando Umum Tentara Nasional Libya gadungan (LNA) pada kesempatan peringatan 69 tahun kemerdekaan Libya, Haftar mengatakan: "Kemerdekaan tidak memiliki nilai, kebebasan tidak ada artinya, tidak ada keamanan dan tidak ada kedamaian sementara kaki tentara Turki menodai kesucian tanah kami. Musuh tidak punya pilihan lain, pergi dengan sukarela dan damai, atau kami akan membuatmu pergi dengan kekuatan senjata dan kemauan kuat. "

"Era ilusi kolonial Anda telah berakhir, dan Anda harus memilih apakah akan pergi atau berperang," kata Haftar, menyampaikan: "Turki dan tentara bayarannya terus bergerak untuk perang, di mana, jika peluru pertama ditembakkan, mereka harus bersiap untuk kematian tertentu."

Turki adalah pendukung asing utama Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya yang diakui secara internasional yang berbasis di Tripoli, yang selama bertahun-tahun telah memerangi pemberontak LNA pimpinan Haftar.

Pada bulan Oktober, GNA dan LNA menandatangani perjanjian gencatan senjata dan PBB telah mendorong dialog politik yang ditujukan pada pemilihan tahun depan sebagai solusi. Bagaimanapun, perjanjian tersebut kerap dilanggar oleh pasukan pemberontak pimpinnan Haftar. (AN)


latestnews

View Full Version