Israel dan UEA Bekerja Sama untuk Melenyapkan UNRWA

PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) bekerja sama untuk melenyapkan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), surat kabar Prancis Le Monde melaporkan.

UNRWA didirikan pada tahun 1949 untuk memberikan bantuan dan layanan pembangunan bagi pengungsi Palestina yang diusir oleh pasukan Israel dari tanah air mereka selama perang Arab-Israel 1948. Ini adalah satu-satunya badan PBB yang didedikasikan untuk membantu pengungsi dari konflik tertentu.
Koresponden Le Monde Benjamin Barthe mentweet bahwa para pejabat UEA sedang bekerja untuk 'secara bertahap menghilangkan' UNRWA

Israel telah lama menuntut agar UNRWA dibubarkan, karena keberadaan badan tersebut terus menarik perhatian pada pengungsian dan kesulitan pengungsi Palestina.

Penulis laporan Le Monde, Benjamin Barthe, mengatakan dalam utas Twitter bahwa "Pejabat Emirat sedang mempertimbangkan rencana aksi yang dimaksudkan untuk menghapus UNRWA secara bertahap, tanpa membuat perkembangan ini bergantung pada penyelesaian masalah pengungsi [Palestina]."

Donald Trump memotong dana bantuan AS untuk UNRWA pada tahun 2018, dan ini sangat memengaruhi kemampuan badan tersebut untuk memberikan bantuan dan layanan kesehatan kepada pengungsi Palestina di Jalur Gaza pada khususnya.

Pada November 2020, Komisaris Jenderal UNRWA Phillippe Lazzarini mengatakan bahwa badan PBB itu "berada di tepi jurang", tidak dapat menutupi pengeluarannya untuk pertama kali dalam sejarahnya.

Barthe menambahkan di Twitter bahwa pada tahun 2018 dan 2019 UEA, bersama dengan Qatar dan Arab Saudi, telah mendanai UNRWA, membantu mengimbangi penghentian bantuan AS, pada tahun 2020 UEA juga menghentikan sebagian besar pembiayaannya untuk badan tersebut, bahkan saat itu "di ambang kebangkrutan".

Barthe mengatakan bahwa pejabat dari UEA dan Israel telah mengerjakan rencana penghapusan UNRWA sejak kedua negara mengumumkan pada Agustus bahwa mereka akan menormalisasi hubungan.

Mandat UNRWA diperbarui oleh Sidang Umum PBB pada November 2019 selama tiga tahun. (TNA)