View Full Version
Selasa, 29 Dec 2020

Satu Tentara Azerbaijan Tewas Disergap Pemberontak Armenia di Nagorno-Karabakh

BAKU, AZERBAIJAN (voa-islam.com) - Azerbaijan mengatakan Senin (28/12/2020) bahwa salah satu tentaranya tewas dalam bentrokan dengan separatis Armenia, dalam peningkatan permusuhan yang tampaknya merusak gencatan senjata yang ditengahi Rusia baru-baru ini.

Kementerian pertahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sekelompok pemberontak Armenia di wilayah yang berdekatan dengan wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan melakukan penyergapan pada hari Ahad.

"Akibat serangan itu, seorang prajurit dari tentara Azerbaijan ... tewas," katanya, mencatat seorang prajurit lainnya terluka tetapi dalam kondisi stabil.

Kesepakatan damai yang dimediasi oleh Rusia berakhir pada awal November enam minggu pertempuran antara Azerbaijan dan separatis yang didukung oleh Armenia untuk menguasai wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.

Lebih dari 6.000 orang tewas dalam konflik itu sebelum perjanjian damai yang membuat Armenia menyerahkan sebagian wilayah yang telah dikuasainya selama beberapa dekade kepada saingan lamanya.

Azerbaijan mengatakan pada hari Senin bahwa enam pemberontak Armenia tewas dalam serangan di dekat desa Agdam, yang direbut oleh tentara Baku pada November.

Kementerian pertahanan berjanji akan mengambil "tindakan tegas" jika serangan berulang dilakukan oleh pasukan Armenia.

Pasukan penjaga perdamaian Rusia yang terdiri dari sekitar 2.000 tentara dikerahkan ke Karabakh sebagai bagian dari ketentuan perjanjian November.

Misi tersebut melaporkan awal bulan ini bahwa seorang prajurit Rusia tewas selama operasi pembersihan ranjau tetapi mengatakan kesepakatan damai sebagian besar bertahan.

Azerbaijan mengungkapkan sebelumnya pada bulan Desember bahwa setidaknya enam prajurit mereka telah tewas sejak kesepakatan damai 10 November disepakati.

Separatis di Nagorno-Karabakh melepaskan diri dari kendali Azerbaijan dalam perang tahun 1990-an yang menewaskan sekitar 30.000 orang.

Deklarasi otonominya belum diakui oleh negara manapun, termasuk Armenia sendiri. (TNA)


latestnews

View Full Version