View Full Version
Kamis, 07 Jan 2021

Para Pemimpin Dunia Kecam Penyerbuan Capitol AS Oleh Pendukung Trump

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Para pemimpin di seluruh dunia mengecam penyerbuan Capitol AS oleh pendukung Presiden Donald Trump pada hari Rabu (6/1/2021), mengungkapkan keterkejutannya atas kekacauan yang terjadi di negara yang pernah mereka andalkan untuk kepemimpinan global tersebut.

“Adegan memalukan di Kongres AS," tweet Perdana Menteri Boris Johnson dari Inggris, sekutu setia Amerika Serikat dari generasi ke generasi. “Amerika Serikat mendukung demokrasi di seluruh dunia dan sekarang penting bahwa harus ada transfer kekuasaan yang damai dan tertib."

Sekutu Eropa lainnya juga terkejut dengan apa yang mereka gambarkan sebagai serangan terhadap demokrasi Amerika. Beberapa menunjuk Trump karena kritik keras.

"Trump dan pendukungnya akhirnya harus menerima keputusan para pemilih Amerika dan berhenti menginjak-injak demokrasi," tulis Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas di Twitter. Dia mengatakan bahwa "dari kata-kata yang menghasut muncul tindakan kekerasan" dan menambahkan bahwa "penghinaan terhadap lembaga-lembaga demokrasi memiliki efek bencana."

Presiden Parlemen Eropa David Sassoli, yang memimpin salah satu badan legislatif terbesar di dunia, juga mengecam pemandangan di Capitol. Uni Eropa telah menghabiskan empat tahun yang sulit untuk berurusan dengan pemerintahan Trump, dan para pejabat tingginya telah berulang kali mengatakan bahwa mereka menantikan hubungan yang lebih baik di bawah Presiden terpilih Joe Biden.

"Demokrasi Amerika sedang dikepung; hasil pemilu harus dihormati sepenuhnya," Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell juga menggarisbawahi.

“Ini adalah pemberontakan. Tidak kurang. Di Washington, ”cuit Carl Bildt, mantan perdana menteri Swedia.

Sekutu NATO Amerika Serikat, Turki, juga menyatakan keprihatinan atas adegan para pendukung Trump yang marah menduduki Gedung Capitol dalam upaya untuk menggagalkan pengesahan Biden sebagai presiden baru. Kekacauan itu memaksa anggota parlemen dilarikan dari gedung.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki mendesak semua pihak di Amerika Serikat untuk menggunakan "moderasi dan akal sehat".

"Kami percaya bahwa Amerika Serikat akan mengatasi krisis politik dalam negeri ini dengan matang," kata kementerian itu.

Pernyataan kementerian itu juga mendesak warga Turki di Amerika Serikat untuk menjauh dari keramaian dan demonstrasi. (TDS)


latestnews

View Full Version