View Full Version
Rabu, 13 Jan 2021

Pasukan Afghanistan Gagalkan Rencana Kelompok IS untuk Bunuh Diplomat Tinggi AS

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Pihak berwenang Afghanistan mengatakan Selasa (12/1/2021) bahwa mereka telah menggagalkan rencana kelompok Islamic State (IS) untuk membunuh utusan tingkat tinggi AS di Kabul, ketika gelombang pembunuhan yang ditargetkan terus mengguncang negara itu.

Petugas intelijen membongkar sel empat anggota IS di provinsi timur Nangarhar yang telah merencanakan untuk membunuh Ross Wilson serta pejabat Afghanistan, kata Direktorat Keamanan Nasional.

Wilson, Kuasa Usaha AS di Kabul, dengan tegas mengecam serangkaian pembunuhan di ibu kota dan kota-kota terkemuka Afghanistan lainnya termasuk jurnalis, aktivis, dan politisi dalam beberapa bulan terakhir.

"Pembunuh utama dan fasilitator sel tersebut, Abdul Wahed, telah merencanakan untuk membunuh duta besar AS di Afghanistan serta beberapa pejabat tinggi Afghanistan," kata NDS dalam sebuah pernyataan.

"Rencana mereka digagalkan dengan penangkapan mereka."

NDS tidak memberikan rincian lebih lanjut dan kedutaan AS di Kabul tidak menanggapi permintaan komentar.

Dalam beberapa bulan terakhir, kekerasan mematikan telah mengguncang Afghanistan, termasuk tren baru pembunuhan terarah terhadap orang-orang terkemuka Afghanistan yang telah menebarkan ketakutan dan kekacauan meskipun Taliban dan pemerintah terlibat dalam pembicaraan damai.

Pekan lalu militer AS menyalahkan kelompok teror tersebut atas pembunuhan terarah yang sebagian besar tidak diklaim ini, meskipun beberapa di antaranya telah diklaim oleh IS.

Selama bertahun-tahun Islamic State telah mengklaim beberapa serangan mematikan di Nangarhar, yang pernah menjadi benteng kelompok jihadis di negara tersebut.

Dalam insiden terpisah pada hari Selasa, tiga tentara wanita Afghanistan ditembak mati di kota Mazar-i-Sharif di utara.

Dua pria bersenjata melepaskan tembakan ke kendaraan yang membawa pasukan untuk bekerja, kata jurubicara militer Hanif Rezayee.

Dua tentara tewas di tempat kejadian dan satu meninggal kemudian di rumah sakit, katanya, menambahkan bahwa seorang tentara wanita lainnya dan sopir pria terluka dalam serangan itu.

Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. (TNA)


latestnews

View Full Version