View Full Version
Rabu, 17 Mar 2021

HRW: Pasukan Mesir Hancurkan 12.300 Bangunan Di Semenanjung Sinai

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Pasukan Mesir telah menghancurkan lebih dari 12.300 bangunan di Semenanjung Sinai sejak 2013 dalam kampanye penggusuran paksa yang kemungkinan merupakan "kejahatan perang", kata Human Rights Watch (HRW) Rabu (17/3/2021).

Pemberontakan jihadis selama satu dekade di provinsi Sinai Utara meningkat pada tahun 2013 ketika tentara menggulingkan presiden Muhammad Mursi.

"Antara akhir 2013 dan Juli 2020, tentara menghancurkan sedikitnya 12.350 bangunan, kebanyakan rumah, terakhir di daerah El Arish," kata HRW.

"Tentara juga telah menghancurkan, menghancurkan dan menutup sekitar 6.000 hektar (hampir 15.000 hektar) lahan pertanian, sebagian besar sejak pertengahan 2016," tambahnya.

HRW mengatakan pembongkaran dan penggusuran paksa "adalah pelanggaran hukum humaniter internasional, atau hukum perang, dan kemungkinan besar merupakan kejahatan perang".

Para militan yang menyatakan setia kepada kelompok Islamic State (IS), organisasi jihadis yang memproklamirkan "kekhalifahan" yang mengangkangi Suriah dan Irak pada tahun 2014 sebelum menyerah pada berbagai serangan.

Sebagian besar serangan mereka terjadi di Semenanjung Sinai, tetapi mereka juga menggunakan wilayah itu sebagai landasan peluncuran serangan di tempat lain di Mesir.

Pada Februari 2018, pemerintah melancarkan operasi nasional melawan jihadis, dengan fokus di Sinai Utara.

"Pembongkaran dan penggusuran mencerminkan mentalitas pejabat yang kejam yang mengabaikan kesejahteraan penduduk Sinai, yang merupakan kunci keamanan dan stabilitas kawasan," kata wakil direktur HRW untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Joe Stork.

HRW mengatakan analisis citra satelit yang dikumpulkan antara Desember 2017 hingga Juli 2020 menunjukkan tentara telah membersihkan zona penyangga di sekitar bandara di ibu kota provinsi Sinai Utara, El Arish.

Dikatakan pembayaran kompensasi untuk penduduk yang digusur lambat dan buram dengan "ribuan tidak pernah terdaftar".

Belum ada tanggapan segera atas tuduhan tersebut dari pihak berwenang Mesir.

Sebuah laporan sebelumnya yang diterbitkan oleh HRW pada tahun 2019 yang merinci "pelanggaran serius" oleh tentara terhadap warga sipil di Sinai Utara menuai bantahan marah dari Kairo.

Menurut angka resmi, hanya puluhan personel keamanan telah tewas di Sinai Utara sejak Februari 2018,

Sementara militer mengatakan sekitar 970 tersangka jihadis juga tewas.

Tetapi provinsi tersebut sebagian besar tetap tertutup bagi jurnalis, membuat kompilasi angka korban independen hampir tidak mungkin. (TNA)


latestnews

View Full Version