View Full Version
Jum'at, 26 Mar 2021

Kelompok Oposisi Suriah Tolak Pembukaan Titik Persimpangan Dengan Rezim Teroris Assad

ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Kelompok oposisi di Suriah utara telah menyuarakan penolakan mereka terhadap pembukaan titik persimpangan antara Aleppo dan Idlib.

Dua sumber senior Turki mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed, bahwa tidak ada kesepakatan yang dicapai antara Moskow dan Ankara mengenai pembukaan tiga titik persimpangan antara provinsi utara yang berbeda.

Sebuah sumber militer membenarkan bahwa ada tawaran yang dibuat oleh Rusia. Namun, belum ada kesepakatan yang dicapai dan negosiasi sedang berlangsung.

Menyusul berita tawaran tersebut, protes meletus di kota Afrin dan Azaz dengan pengunjuk rasa yang mengibarkan spanduk bertuliskan "Membuka perlintasan adalah pengkhianatan terhadap darah para syuhada."

Aktivis yang menentang pembukaan tersebut mengatakan langkah seperti itu akan memberi rezim jalan keluar ekonomi dan akan memungkinkan transfer perdagangan narkoba ke daerah-daerah yang dikuasai oposisi, serta penetrasi oleh elemen-elemen rezim.

Proposal itu juga ditolak oleh sekelompok petugas yang membelot dari rezim dan menyebut diri mereka 'Petugas Akademik Bebas'. Kelompok tersebut menyoroti penolakan rezim untuk menunjukkan fleksibilitas apa pun terkait masalah tahanan.

Pada Rabu, Rusia mengusulkan pembukaan tiga titik perlintasan di wilayah Saraqib dan Miznar di Idlib timur dan penyeberangan Abu Zendin di Aleppo utara.

"Proposal tersebut termasuk meluncurkan dua operasi pengiriman truk kemanusiaan dan keluarnya orang-orang terlantar melalui koridor, pada 25 Maret," kata Alexander Karpov, wakil direktur Pusat Rekonsiliasi Rusia.

Bersamaan dengan proposal Rusia datang pemboman intensif di daerah oposisi oleh rezim dan Rusia.

Hay'at Tahrir Al-Sham (HTS), yang menguasai sebagian besar provinsi Idlib, sebelumnya telah mencoba untuk membuka jalur dengan rezim, mengklaim bahwa langkah tersebut akan merevitalisasi produksi di daerah tersebut.

Kelompok itu mundur dari keputusan ini menyusul tekanan publik untuk mengubah arah. (TNA)


latestnews

View Full Version