View Full Version
Kamis, 15 Apr 2021

Yordania Kecam Sabotase Israel Atas Pengeras Suara Untuk Adzan Di Masjid Al-Aqsa

AMMAN, YORDANIA (voa-islam.com) - Yordania pada Rabu (14/4/2021) mengecam polisi Israel karena menyabotase kunci pintu di empat menara Masjid Al-Aqsa dalam upaya untuk membungkam adzan.

Langkah itu dilakukan setelah pejabat wakaf, yang mengawasi situs suci Yerusalem, menolak mematikan pengeras suara pada hari pertama Ramadhan. Mereka mengatakan Israel menginginkan ketenangan sementara tentara baru berdoa di tembok Buraq (Barat).

Pejabat Yordania mengatakan karyawan wakaf Yerusalem yang dikelola Yordania dan departemen urusan Al-Aqsa diganggu selama operasi polisi.

Daifallah Al-Fayez, juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, menggambarkan tindakan Israel sebagai provokasi terhadap Muslim di seluruh dunia dan pelanggaran hukum internasional dan status quo historis.

Dia mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah situs suci Islam yang "murni" dan bahwa departemen wakaf Yerusalem adalah "satu-satunya otoritas" yang bertugas mengawasi semua urusannya.

Sebuah sumber di Dewan Wakaf Yerusalem mengatakan kepada Arab News: “Ini adalah pertama kalinya sejak 1967 penjajah Israel menyabotase kunci untuk memasuki menara dan secara fisik memutus aliran listrik ke pengeras suara. Dan mereka mengejar pejabat dan staf wakaf yang menolak untuk melaksanakan tuntutan mereka."

Israel adalah penandatangan banyak perjanjian internasional yang mewajibkan untuk menghormati kesucian tempat-tempat suci. Bagaimanapun, itu kerap kali mereka langgar.

Sirene Israel dibunyikan di Yerusalem pada jam 8 malam pada hari Selasa sebagai penghormatan kepada 23.928 tentara yang mati di negara itu dengan azan isya di kota itu berkumandang pada pukul 8:29 malam.

Hanna Issa, kepala Komite Islam-Kristen untuk Yerusalem, mengatakan kepada Arab News bahwa tindakan Israel telah melanggar Konvensi Roma 1998 dan meminta komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel.

Dimitri Diliani, presiden Koalisi Kristen Nasional di Tanah Suci, mengatakan kepada Arab News bahwa insiden itu merupakan upaya untuk melumpuhkan kebebasan beragama dan merupakan serangan terhadap tempat-tempat suci Islam.

“Selain itu, ini merupakan cerminan dari kebijakan rasis penjajah Israel yang tidak dapat menerima siapapun yang bukan Yahudi,” ujarnya.

Ahmad Tamimi, anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, mendesak tindakan internasional untuk mengakhiri pelanggaran Israel atas tempat-tempat suci Muslim di Yerusalem. (MeMo)


latestnews

View Full Version