View Full Version
Selasa, 27 Apr 2021

AS Kirim 2 Pembom Tambahan Ke Qatar Untuk Lakukan Serangan Udara Di Afghanistan Jika Diperlukan

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Amerika Serikat (AS) telah mengirim dua pesawat pembom tambahan ke Qatar untuk melakukan serangan udara di Afghanistan jika diperlukan, ketika Pentagon dan NATO memulai penarikan pasukan penuh dari negara Asia itu dengan sungguh-sungguh dalam beberapa hari mendatang.

Angkatan Udara AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dua pembom B-52H Stratofortress telah "tiba di Pangkalan Udara al Udeid, Qatar," pada hari Senin (26/4/2021).

Pesawat-pesawat pembom tersebut, katanya, "bergabung dengan dua pembom B-52 lainnya" yang tiba di pangkalan itu pekan lalu dan akan bertanggung jawab untuk memastikan perlindungan AS dan pasukan NATO lainnya di darat di Afghanistan jika diperlukan karena mereka akan meninggalkan negara, mulai 1 Mei.

Proses penarikan itu seharusnya selesai pada 11 September.

Selain penempatan pesawat, Pentagon juga mengumpulkan kekuatan sekitar 650 tentara untuk dikirim ke Afghanistan untuk melindungi pasukan AS saat mereka meninggalkan negara Asia, menurut beberapa pejabat militer.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyetujui penempatan itu akhir pekan lalu.

Mengutip pejabat militer AS, CNN sebelumnya melaporkan bahwa peralatan militer sudah dikemas dan dikirim keluar dari Afghanistan.

Austin sebelumnya telah mengakui memperpanjang penempatan kapal induk dan pembom ke wilayah tersebut untuk melakukan serangan jika diperlukan.

Jenderal Scott Miller, yang telah memimpin pasukan asing di Afghanistan, mengatakan pada hari Ahad bahwa pasukan akan terus memiliki "sarana dan kemampuan militer untuk sepenuhnya melindungi diri mereka sendiri selama kemunduran yang sedang berlangsung dan akan mendukung pasukan keamanan Afghanistan."

"Saat kami mundur ke nol pasukan AS, kami akan menyerahkan pangkalan (militer) terutama ke Kementerian Pertahanan (Afghanistan) dan pasukan Afghanistan lainnya," kata Miller.

Presiden AS Joe Biden berencana untuk mengakhiri perang terlama di AS, tetapi dia berusaha mempertahankan pengaruh militer dan kemampuan untuk melakukan serangan udara di Afghanistan pada saat yang sama, kata para pejabat militer AS.

Frank McKenzie, komandan Komando Pusat AS, juga mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat pekan lalu bahwa para perencana militer sedang mencari cara untuk melanjutkan operasi di negara itu setelah penarikan.

Ia mengakui bahwa Pentagon berupaya untuk dapat melakukan serangan udara melalui penggunaan pesawat berawak dan tak berawak, serta melakukan pengintaian dan pengawasan di Afghanistan.

Sementara itu, Taliban mengancam akan melanjutkan serangan terhadap pasukan asing di Afghanistan jika Washington gagal memenuhi tenggat waktu 1 Mei yang disepakati antara jihadis dan bekas pemerintahan AS.

AS menyerang Afghanistan pada 2001, mengklaim bahwa Taliban menyembunyikan Al-Qaidah. Invasi itu menggulingkan pemerintahan Taliban dari kekuasaan mereka yang sah, dan memicu militansi dan ketidakamanan yang meluas di seluruh negara Asia.

Perang telah merenggut nyawa yang tak terhitung jumlahnya, termasuk warga sipil Afghanistan. (ptv)


latestnews

View Full Version