View Full Version
Kamis, 29 Apr 2021

Hamas: Penundaan Pemilu Palestina Akibat Tekanan Eksternal

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Hamas hari Rabu (28/4/2021) mengatakan pihaknya yakin pengumuman yang diperkirakan untuk membatalkan pemilihan umum Palestina berada di bawah tekanan eksternal, kata sebuah pernyataan.

"Kami yakin bahwa penundaan atau pembatalan pemilu adalah akibat dari tekanan eksternal yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak peduli dengan kepentingan rakyat Palestina," kata Hamas.

"Pemilu adalah hak yang tidak dapat dicabut bagi rakyat Palestina dan merupakan hak konstitusional dan politik bagi generasi Palestina. Tidak ada yang berhak untuk melepaskan hak dasar nasional ini dengan cara apa pun."

Hamas mengatakan bahwa pemilu dengan tiga tahapannya "merupakan pintu masuk yang signifikan untuk memulihkan divisi Palestina dan merestrukturisasi rumah nasional Palestina."

"Tidak ada orang Palestina yang akan menerima pengecualian Yerusalem dari pemungutan suara Palestina. Masalah yang harus ditangani adalah bagaimana memaksakan keinginan kami dan mengadakan pemilihan di Yerusalem."

Gerakan itu mengatakan pendudukan Israel memveto penyelenggaraan pemilu di Yerusalem untuk "menjaga perpecahan di antara faksi-faksi Palestina."

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas diperkirakan akan mengumumkan pembatalan pemilihan Palestina dengan dalih penolakan Israel untuk mengizinkan warga Yerusalem memberikan suara mereka, berbagai sumber lokal dan Israel melaporkan minggu ini.

"Kami yakin bahwa penundaan atau pembatalan pemilu adalah akibat dari tekanan eksternal yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak peduli dengan kepentingan rakyat Palestina," kata Hamas.

"Pemilu adalah hak yang tidak dapat dicabut bagi rakyat Palestina dan merupakan hak konstitusional dan politik bagi generasi Palestina. Tidak ada yang berhak untuk melepaskan hak dasar nasional ini dengan cara apa pun."

Hamas mengatakan bahwa pemilu dengan tiga tahapannya "merupakan pintu masuk yang signifikan untuk memulihkan divisi Palestina dan merestrukturisasi rumah nasional Palestina."

"Tidak ada orang Palestina yang akan menerima pengecualian Yerusalem dari pemungutan suara Palestina. Masalah yang harus ditangani adalah bagaimana memaksakan keinginan kami dan mengadakan pemilihan di Yerusalem."

Gerakan itu mengatakan pendudukan Israel memveto penyelenggaraan pemilu di Yerusalem untuk "menjaga perpecahan di antara faksi-faksi Palestina."

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas diperkirakan akan mengumumkan pembatalan pemilihan Palestina dengan dalih penolakan Israel untuk mengizinkan warga Yerusalem memberikan suara mereka, berbagai sumber lokal dan Israel melaporkan minggu ini. (MeMo)


latestnews

View Full Version