Uzbekistan Pulangkan 92 Wanita Dan Anak-anak Terkait Islamic State Dari Suriah

QAMISHLI, SURIAH (voa-islam.com) - Otoritas Kurdi di timur laut Suriah pada hari Jum'at (30/4/2021) menyerahkan 92 wanita Uzbekistan dan anak-anak yang dicurigai memiliki hubungan keluarga dengan kelompok Islamic State (IS) kepada delegasi Uzbekistan untuk repatriasi.

Tim urusan luar negeri Uzbekistan berada di kota Qamishli yang dikuasai Kurdi untuk mengambil mereka, kata pemerintah Kurdi dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan "24 wanita dan 68 anak-anak dari keluarga organisasi teroris Daesh", akronim bahasa Arab untuk kelompok Negara Islam (IS), telah diserahkan.

Di antara anak-anak itu ada tujuh anak yatim piatu, kata pejabat Kurdi Abdel Karim Omar kepada AFP.

Kurdi Suriah telah berulang kali mendesak komunitas internasional untuk memulangkan warga negara asing dari kamp-kamp padat di timur laut Suriah yang menahan ribuan kerabat yang dicurigai sebagai jihadis IS.

Seruan mereka sebagian besar tidak didengar dengan jumlah yang terbatas, kebanyakan anak-anak, yang diizinkan pulang sejauh ini.

Tapi Uzbekistan, serta Rusia, termasuk di antara negara-negara utama yang bekerja sama dengan Kurdi untuk memulangkan warganya.

Kelompok terbaru mengikuti 240 wanita dan anak-anak Uzbek yang sudah kembali ke negara Asia Tengah itu, menurut pejabat.

Pada 18 April, Rusia menerima kembali 34 anak yatim piatu yang orang tuanya berafiliasi dengan Islamic State.

Lebih dari 388.000 orang telah terbunuh dan lebih dari setengah populasi sebelum perang Suriah telah diusir dari rumah mereka sejak perang saudara meletus pada tahun 2011.

Konflik tersebut semakin kompleks selama bertahun-tahun, menyeret pasukan asing dan memicu perkembangan faksi bersenjata dan kelompok jihadis.

Islamic State mendeklarasikan negara proto pada tahun 2014 di sebagian besar wilayah Suriah dan negara tetangga Irak, tetapi pejuang Kurdi dan koalisi pimpinan AS menyatakan kekalahannya pada Maret 2019. (AFP)