View Full Version
Ahad, 30 May 2021

Laporan: Agen Intelijen Inggris Percaya COVID-19 Mungkin Bocor Dari Laboratorium Wuhan Di Cina

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Para agen intelijen Inggris sedang menyelidiki kemungkinan kebocoran virus SARS-CoV-2 dari Institut Virologi Wuhan di Cina, The Sunday Times melaporkan.

Menurut surat kabar tersebut, para agen Inggris sekarang percaya bahwa kebocoran virus Corona "mungkin dilakukan".

The Daily Mail melaporkan pada hari Sabtu (29/5/2021) bahwa Profesor Inggris Angus Dalgleish dan ilmuwan Norwegia Birger Sorensen telah melakukan penelitian yang mengklaim telah membuktikan bahwa virus SARS-CoV-2 berasal dari laboratorium.

Studi tersebut mengatakan bahwa para ilmuwan Cina mengembangkan SARS-CoV-2 di laboratorium Wuhan, setelah itu mereka melakukan upaya "penghancuran yang disengaja, penyembunyian atau kontaminasi data" untuk membuat virus tampak alami, ditularkan dari kelelawar. Beijing berulang membantah tuduhan tersebut.

Pada bulan Januari, para ahli internasional melakukan perjalanan ke Wuhan untuk memeriksa laboratorium, rumah sakit, dan pasar untuk mencari petunjuk tentang asal-usul SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19. Misi ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian menyusun laporan, mengatakan bahwa kebocoran virus Corona baru dari laboratorium di Wuhan sangat kecil kemungkinannya. Laporan tersebut, yang dirilis pada Maret, mengatakan bahwa virus baru kemungkinan besar ditularkan ke manusia dari kelelawar melalui inang perantara.

Setelah publikasi tersebut, kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa Cina telah menyembunyikan data dari para ahli internasional selama kunjungan mereka ke kota Wuhan di Cina, tempat SARS-CoV-2 diyakini mulai beredar pada November 2019. Amerika Serikat dan 13 negara lainnya telah bersama-sama menyatakan keprihatinan mereka atas laporan WHO yang mengatakan bahwa laporan itu terlambat datang dan gagal memasukkan data dan sampel yang lengkap.

Awal pekan ini, Presiden AS Joe Biden memerintahkan komunitas intelijen untuk melipatgandakan upaya untuk menyelidiki asal-usul virus Corona baru dan melaporkan temuan mereka kepadanya dalam 90 hari. (Sptnk)


latestnews

View Full Version