View Full Version
Kamis, 10 Jun 2021

Pakistan TIdak Akan Izinkan AS Gunakan Pangkalan Militernya Untuk Pantau Afghanistan

ISLAMABAD, PAKISTAN (voa-islam.com) - Menteri luar negeri Pakistan mengatakan pemerintahan Perdana Menteri Imran Khan tidak akan memberikan akses militer AS ke pangkalan mana pun di dalam negeri setelah penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan.

Shah Mahmood Qureshi mengatakan kepada pers pada hari Selasa (8/6/2021) bahwa tidak ada pertanyaan untuk memberikan pangkalan kepada Pentagon untuk memantau Afghanistan setelah penarikan.

“Mencari pangkalan bisa menjadi keinginan mereka. Tidak ada pertanyaan untuk memberi mereka pangkalan [AS], kami harus melihat kepentingan kami.”

The New York Times, mengutip para pejabat Amerika, melaporkan pada hari Ahad bahwa Pakistan ingin mengizinkan akses AS ke sebuah pangkalan di negara itu.

Laporan tersebut mengklaim bahwa Direktur CIA William J. Burns telah melakukan kunjungan mendadak dalam beberapa pekan terakhir ke Pakistan, di mana ia telah bertemu dengan kepala militer dan intelijen negara itu untuk membahas masalah tersebut.

Menteri Pertahanan AS Lloyd J. Austin juga sering melakukan kontak telepon dengan kepala militer Pakistan tentang mendapatkan bantuan Islamabad untuk operasi AS di masa depan di Afghanistan, kata surat kabar itu.

CIA menggunakan pangkalan udara Shamsi di Balochistan untuk melakukan banyak serangan pesawat tak berawak selama gelombang yang dimulai pada 2008, kata laporan itu. Pemerintah Pakistan menolak untuk secara terbuka mengakui bahwa mereka mengizinkan operasi CIA dan ingin melanjutkan dengan hati-hati dengan hubungan baru.

Namun, The Times mengakui bahwa ”opini publik di negara itu sangat menentang kehadiran baru Amerika Serikat”.

Pada bulan Mei, seorang pejabat Pentagon mengatakan Pakistan telah mengizinkan militer AS untuk menggunakan wilayah udaranya dan telah memberikan akses darat sehingga militer dapat mendukung kehadirannya di Afghanistan.

“Pakistan telah memainkan peran penting di Afghanistan. Mereka mendukung proses perdamaian Afghanistan. Pakistan juga telah mengizinkan kami untuk melakukan penerbangan dan akses untuk dapat mendukung kehadiran militer kami di Afghanistan,” David F Helvey, Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Indo-Pasifik, mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS.

Zahid Hafeez Chaudri, juru bicara Kantor Luar Negeri Pakistan, mengatakan dalam sebuah pernyataan resmi pada 24 Mei bahwa setiap spekulasi mengenai pangkalan militer AS di Pakistan adalah “tidak berdasar dan tidak bertanggung jawab.”

Semua pasukan asing pimpinan AS seharusnya telah ditarik dari Afghanistan pada 1 Mei, sebagai bagian dari kesepakatan yang telah dicapai AS dengan Taliban di Qatar pada 2020. Presiden AS Joe Biden mendorong tanggal itu kembali ke 11 September. (ptv)


latestnews

View Full Version