View Full Version
Ahad, 29 Aug 2021

Saksi Mata Sebut Pasukan AS Tembak Mati Warga Sipil Selama Kekacauan Serangan Bom Di Bandara Kabul

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Beberapa dari puluhan warga sipil yang tewas dalam pemboman pekan ini di bandara Kabul mungkin sebenarnya telah ditembak mati oleh pasukan AS di tengah kekacauan yang disebabkan oleh ledakan itu, menurut para saksi mata.

Russia Today, mengutip saksi mata yang berbicara dengan BBC, melaporkan pada hari Sabtu (28/8/2021) bahwa tidak semua orang yang meninggal pada hari Kamis di bandara Kabul tewas di tangan para pelaku bom jibaku.

Pada hari Kamis, dua serangan bom dilakukan di dekat bandara Kabul ketika sejumlah orang, yang berusaha meninggalkan Afghanistan, telah berkerumun di sekitar salah satu gerbang akses utama bandara.

Serangan itu, yang diklaim oleh Islamic State Provinsi Khurasan (ISKP), menewaskan sebanyak 170 orang.

Saudara dari salah satu korban, yang tewas bersama istrinya di sekitar bandara, mengatakan pasangan itu dibunuh oleh tembakan dalam "kebingungan" yang terjadi setelah pengeboman.

Sumber lain mengklaim bahwa seorang warga sipil yang pernah bekerja dengan pasukan AS ditembak mati oleh pasukan tersebut. Dia mengatakan korban ditemukan dengan lubang peluru di kepalanya tanpa luka lain.

AS dan sekutu NATO-nya telah mengevakuasi warganya dari Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir, saat Taliban mengambil alih Kabul awal bulan ini. Namun upaya evakuasi yang lambat telah membawa kekacauan setiap hari di bandara Kabul, dengan puluhan ribu warga Afghanistan mencoba melarikan diri dari negara itu dengan menggunakan pesawat militer asing.

Setelah serangan itu, beberapa anggota NATO menunda upaya evakuasi mereka, mengakui bahwa ribuan sekutu Afghanistan yang putus asa mungkin tertinggal.

Lebih dari 112.000 orang telah meninggalkan Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan dua minggu lalu.

Militer AS mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan Amerika telah dipaksa untuk menjalin kerja sama keamanan yang lebih erat dengan Taliban untuk mencegah terulangnya pemboman semacam itu, tetapi memperingatkan bahwa "ancaman serangan teroris di bandara tetap tinggi."

Keputusan Presiden Joe Biden untuk buru-buru menarik pasukan AS keluar dari Afghanistan telah menuai kecaman luas, termasuk dari sekutu AS, yang mengatakan penarikan yang berantakan telah secara signifikan memperburuk situasi keamanan di negara itu. (ptv)


latestnews

View Full Version