View Full Version
Senin, 06 Sep 2021

Taliban Rebut Sepenuhnya Provinsi Panjshir dari Pasukan Perlawanan

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Taliban telah menguasai sepenuhnya provinsi Panjshir, daerah terakhir di Afghanistan yang dikuasai oleh pasukan perlawanan, kata juru bicara kelompok itu, Zabihullah Mujahid.

Gambar-gambar di media sosial pada hari Senin (6/8/2021) menunjukkan anggota Taliban berdiri di depan gerbang kompleks gubernur provinsi Panjshir.

Front Perlawanan Nasional (NRF), pasukan anti-Taliban di Lembah Panjshir, berjanji untuk melanjutkan pertempuran. NRF mengklaim pihaknya hadir dalam "posisi strategis" di seberang lembah, menambahkan "perjuangan melawan Taliban dan mitra mereka akan berlanjut".

Sebelumnya pada hari Senin, NRF mengakui menderita kerugian medan perang yang cukup besar dan mmohon gencatan senjata, ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Qatar untuk mencoba dan menangani kekacauan setelah penarikan AS dari Afghanistan.

NRF mengusulkan dalam sebuah pernyataan “bahwa Taliban menghentikan operasi militernya di Panjshir … dan menarik pasukannya”.

"Sebagai imbalannya, kami akan mengarahkan pasukan kami untuk menahan diri dari aksi militer," kata pernyataan itu, menurut sebuah laporan oleh kantor berita AFP.

NRF termasuk pejuang lokal yang setia kepada Ahmed Massoud, putra komandan anti-Soviet dan anti-Taliban terkenal Ahmad Shah Massoud, serta sisa-sisa militer Afghanistan yang mundur ke Lembah Panjshir, sekitar 125km  utara dari ibu kota Kabul. Laporan-laporan mengklaim bahwa kekuatan NRF berkisar antara 8000-10.000 pasukan.

Kelompok itu mengatakan secara terpisah dalam sebuah tweet pada hari Ahad bahwa juru bicara Fahim Dashty, seorang jurnalis Afghanistan terkenal, dan Jenderal Abdul Wudod Zara telah tewas dalam pertempuran terbaru.

NRF telah berjanji untuk memerangi Taliban tetapi juga mengatakan bersedia untuk menghentikan pertempuran dan bernegosiasi dengan kelompok itu. Bagaimanapun proposal perdamaian yang diajukan NRF, menyusul berbagai kekalahan yang mereka derita, ditolak oleh Taliban.

Juru bicara Taliban mengatakan bahwa Ahmad Massoud, yang menjadi ikon NRF, terlah berkali-kali menolak tawaran damai yang mereka berikan sebelumnya.

"Kami mencoba yang terbaik untuk memecahkan masalah melalui negosiasi, dan mereka menolak pembicaraan dan kemudian kami harus mengirim pasukan kami untuk berperang," kata Mujahid pada konferensi pers di Kabul.

"Kami tidak punya apa-apa untuk dibicarakan dengan Ahmad Massoud setelah dia menolak proposal perdamaian kami." Mujahid menambahkan.

Lembah Panjshir terkenal sebagai tempat perlawanan terhadap pasukan Soviet pada 1980-an dan Taliban pada akhir 90-an. Wilayah itu kini direbut Taliban dari pasukan NRF hanya dalam waktu 3 hari pertempuran. (Aje)


latestnews

View Full Version