View Full Version
Sabtu, 04 Jun 2022

Militer Filipina Klaim Tewaskan Anggota Islamic State Tersangka Pemboman Bus Di Cotabato

MINDANAO, FILIPINA (voa-islam.com) - Pasukan pemerintah membunuh seorang yang diduga pejuang pro-Islamic State (IS) dan menangkap seorang lagi setelah baku tembak di Filipina selatan, saat memburu tersangka yang terkait dengan pengeboman bus pekan lalu, kata pejabat militer Kamis (2/6/2022).

Militer mengidentifikasi para tersangka sebagai Monir Lintukan dan Randy Saro, dan mengatakan mereka adalah anggota Daulah Islamiyah, nama lokal untuk kelompok Islamic State (IS). Lintukan terbunuh dan Saro ditangkap setelah baku tembak selama 30 menit di dekat M'lang, sebuah kota di provinsi Cotabato.

“Karena pengumpulan intelijen yang intensif, kami segera melacak para tersangka, sehingga terjadi baku tembak yang menewaskan salah satu dari mereka,” kata Kolonel Angkatan Darat Jovencio Gonzales kepada BeritaBenar.

Para pejabat menyalahkan pasangan itu karena memiliki peran dalam pengeboman sebuah bus yang melukai dua orang di kota Koronadal, di provinsi Cotabato Selatan, pada 26 Mei serta ledakan bom kedua yang terjadi di sebuah lahan kosong dekat stasiun bus di kota lain. Tidak ada yang terluka dalam ledakan kedua.

Gonzales mengatakan pasukan juga menemukan senjata dan amunisi yang ditinggalkan oleh anggota IS lain.

Pasukan sedang melakukan "operasi militer terfokus" ketika mereka bertemu dengan para jihadis, katanya. Kedua tersangka adalah anggota Daulah Islmiyah, sebuah faksi dalam kelompok Pejuang Pembebasan Islam Bangsamoro (BIFF) yang mengaku setia kepada IS.

Banyak anggota BIFF dicari karena serangkaian serangan, menurut militer.

Pejabat militer sebelumnya menyalahkan pejuang yang terkait dengan BIFF atas dua pemboman pinggir jalan yang menewaskan tiga orang dan melukai puluhan orang pada Januari 2021.

“Tentara Anda bersama dengan pasukan pemerintah lainnya akan terus mengejar tersangka yang bertanggung jawab atas pemboman di daerah kami ini,” kata Brigadir Jenderal Eduardo Gubat, penjabat komandan Divisi Infanteri ke-6 dan Pusat Satuan Tugas Gabungan militer.

JTF Central dan divisi infanteri “akan mempertahankan operasi militer sampai sisa-sisa kelompok teroris yang beroperasi di Mindanao Selatan dan Tengah Selatan akan dinetralisir dan daerah itu akan bebas dari kelompok teror manapun,” katanya. (BN)


latestnews

View Full Version