View Full Version
Ahad, 24 Jul 2022

Israel Lobi Pemerintahan AS Untuk Cegah Turki Luncurkan Operasi Militer Baru Di Suriah Utara

TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Israel melobi pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk mencegah Turki meluncurkan operasi militer baru di Suriah utara, pejabat Israel dilaporkan telah mengungkapkan.

Menurut situs berita Axios, dua pejabat Israel anonim memberitahu bahwa penasihat keamanan nasional Israel Eyal Hulata mengatakan kepada rekan Amerika-nya Jake Sullivan dalam beberapa pekan terakhir bahwa serangan Turki baru terhadap milisi Kurdi di Suriah utara akan membantu kepentingan regional Iran.

Pada bulan Mei, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan peluncuran operasi militer besar keempat terhadap kelompok bersenjata Komunis Kurdi, Tentara Demokratik Suriah (SDF) dan Unit Perlindungan Rakyat (YPG), yang beroperasi di sepanjang perbatasan Suriah dengan Turki dan yang oleh Ankara sebut mengancam keamanan nasionalnya.

Setelah pertemuan Biden dengan Erdogan di sela-sela KTT NATO akhir bulan lalu, di mana ia mendesak presiden Turki untuk tidak melanjutkan serangan yang direncanakan, operasi militer ditunda. Erdogan baru-baru ini memperingatkan, bagaimanapun, bahwa rencana tersebut belum dihentikan tetapi akan dilakukan pada waktu yang dipilih Turki.

Lobi Tel Aviv terhadap Washington untuk mencegah serangan Turki atas dasar mencegat pengaruh Iran di kawasan itu membingungkan banyak orang, karena Teheran tidak secara langsung atau terbuka menentang milisi Komunis Kurdi Suriah atau mendukung rencana Ankara. Sebaliknya, milisi Syi'ah Iran saat ini hadir di beberapa kota dan daerah Suriah utara, di mana mereka dan pasukan rezim Suriah baru-baru ini dikerahkan untuk membantu milisi Komunis Kurdi melawan operasi Turki.

Di luar situasi saat ini, Israel cenderung mendukung kelompok-kelompok Komunis Kurdi selama bertahun-tahun, bersimpati pada tujuan negara Kurdi yang terpisah di wilayah tersebut. Kelompok Komunis Kurdi dilaporkan telah membalas pendekatan itu, mengembangkan hubungan dengan Israel dan diduga melakukan pelatihan militer dengan dukungan Israel. (MeMo)


latestnews

View Full Version