View Full Version
Kamis, 28 Jul 2022

Pejabat AS: Jumlah Orang Rusia Yang Tewas Dan Terluka Di Ukraina Melebihi 75.000

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Korban tewas dan luka-luka Rusia telah melebihi 75.000, pejabat pemerintahan Biden mengatakan kepada anggota Kongres AS hari ini dalam sebuah pengarahan rahasia, CNN melaporkan pada hari Rabu (27/7/2022).

“Kami diberitahu bahwa lebih dari 75.000 orang Rusia telah terbunuh atau terluka, yang sangat besar, Anda memiliki jumlah investasi yang luar biasa dalam pasukan darat mereka, lebih dari 80% pasukan darat mereka macet, dan mereka lelah,” Anggota Senat asal Demokrat Elissa Slotkin dari Michigan mengatakan kepada CNN. “Tapi mereka tetap militer Rusia.”

Militer Ukraina mengklaim dalam pembaruan Kamis pagi bahwa sekitar 40.230 korban militer Rusia sejak perang dimulai.

Pekan lalu, seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan bahwa Amerika Serikat percaya bahwa pasukan Rusia menderita ratusan korban setiap hari dalam perang, termasuk ribuan letnan dan kapten.

Newsweek melaporkan pada hari Kamis bahwa kira-kira setengah dari pasukan Rusia yang dikirim ke negara itu telah terbunuh atau terluka.

Militer Rusia juga "lelah" dan Ukraina merencanakan serangan balasan di selatan, CNN melaporkan, mengutip pernyataan anggota parlemen pada briefing. Para pejabat AS percaya bahwa serangan balasan adalah cara Ukraina merebut kembali kota Kherson yang diduduki, juga terletak di selatan Ukraina.

Kepala Dinas Intelijen Rahasia Inggris Richard Moore mengatakan pekan lalu bahwa dia yakin karena pasukan Rusia kehilangan tenaga kerja, mereka akan mulai "kehilangan tenaga dalam beberapa minggu mendatang," kata laporan itu.

Akankah Ukraina menerima rudal baru?

Slotkin, yang baru saja kembali dari perjalanan ke Ukraina, mengatakan bahwa beberapa minggu ke depan akan menjadi kritis untuk bagaimana konflik akan terungkap, dalam sebuah wawancara dengan CNN. Slotkin juga menyatakan bahwa ada dukungan bipartisan untuk pengiriman rudal jarak jauh ATACMS ke Ukraina.

Namun, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan pekan lalu bahwa AS tidak akan menyediakan rudal semacam itu karena "mereka dapat digunakan untuk menyerang wilayah Rusia, yang akan meningkatkan perang lebih jauh," lapor CNN.

Rudal tersebut dapat menyerang sejauh 280 kilometer. (JP)


latestnews

View Full Version