View Full Version
Selasa, 29 Nov 2022

Taliban Berhasil Perbaiki Lebih Dari 60 Helikopter Dan Pesawat Sayap Tetap

KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kementerian Pertahanan Imarah Islam mengatakan bahwa tim pemeliharaan angkatan udara Afghanistan sejauh ini telah memperbaiki lebih dari enam puluh helikopter dan pesawat sayap tetap yang tidak dapat digunakan karena masalah teknis.

“Lebih dari enam puluh pesawat berbeda telah diperbaiki oleh tim teknik dan teknis Komando Angkatan Udara,” kata Enayatullah Khwarazmi, juru bicara Kementerian.

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan, di antara enam puluh pesawat yang diperbaiki, tiga pesawat angkut (Dua An-32 dan satu An-26) juga telah diperbaiki dan kini siap terbang.

“Melalui upaya tim teknik dan teknis, dua An-32 militer dan satu pesawat angkut An-26 telah diperbaiki dan siap untuk digunakan,” kata Khwarazmi.

Analis militer mengatakan bahwa personel profesional dari pemerintah sebelumnya harus dipekerjakan untuk memanfaatkan helikopter ini sebaik-baiknya.

“Dengan mempertimbangkan situasi tersebut, perkembangan yang terjadi di Kementerian Pertahanan sangat baik. Kita berharap perkembangan yang lain akan lebih maju dan berhasil secara positif,” ujar Hekmatullah Hekmat, pakar kemiliteran.

“Jika Taliban ingin menggunakan helikopter ini, mereka harus merekrut mantan personel pemerintah, terutama yang terampil dan teknis,” kata Asadullah Nadim, pakar militer lainnya.

Menurut Kementerian Pertahanan, pekerjaan masih dilakukan untuk memperbaiki helikopter dan pesawat yang rusak.

Pada Agustus tahun lalu pasukan AS dan sekutu di Afghanistan merusak berbagai peralatan milter termasuk pesawat serta helikopter sebelum penarikan besar-besaran dari negara itu. Tujuannya adalah agar kelompok Taliban tidak dapat menggunakan peralatan dan kendaraan militer canggih tersebut saat mereka berkuasa.

Imarah Islam mengatakan bahwa setelah jatuhnya pemerintahan sebelumnya, militer pemerintah sebelumnya memindahkan lebih dari empat puluh helikopter militer Afghanistan ke Tajikistan dan Uzbekistan. (TN)


latestnews

View Full Version