View Full Version
Sabtu, 10 Dec 2022

Ulama Sunni Molavi Abdulvahed Rigi Diculik Dan Dibunuh Orang Tak Dikenal Di Tenggara Iran

SISTAN-BALOCHEDTAN, IRAN (voa-islam.com) - Pejabat di Provinsi Sistan dan Baluchestan telah mengkonfirmasi bahwa ulama Sunni Molavi Abdulvahed Rigi diculik dan dibunuh oleh orang tak dikenal saat polisi menyelidiki kasus tersebut.

Molavi Rigi adalah pemimpin salat Jum'at Masjid Imam Hussein di Khash, di provinsi tenggara. Dia juga seorang guru seminari.

Mehdi Shamsabadi, jaksa provinsi, mengatakan ulama itu hadir di masjidnya pada hari Kamis, tetapi orang tak dikenal memanggilnya dari pintu belakang, membuatnya duduk di dalam mobil yang tidak memiliki plat nomor.

Shamsabadi mengatakan pasukan lokal telah dimobilisasi untuk menemukan keberadaan ulama itu sejak Kamis, tetapi jenazahnya ditemukan di pinggir jalan di DIstrik Khash. Ulama itu terkena tiga peluru, kata jaksa, menambahkan peluru keluar dari kepalanya.

Pejabat itu juga mengklaim polisi sedang menyelidiki kasus tersebut untuk mendeteksi dan menangkap pelakunya.

Ancaman sebelumnya terhadap Rigi

Ulama Sunni itu sebelumnya memberi tahu tentang ancaman yang dibuat oleh beberapa kelompok anti-Revolusi terhadapnya.

“Bahkan kelompok oposisi telah mengancam saya tetapi [ancaman] ini tidak akan berhasil,” kata Rigi kepada delegasi yang dikirim oleh Pemimpin Syi'ah Iran Ayatola Seyed Ali Kamenei ke provinsi tersebut.

Cuplikan dialog singkat antara dia dan delegasi menunjukkan penekanannya pada pentingnya pendirian Islam di Iran dan persatuan antara Muslim Syiah dan Sunni.

Dia mengatakan tidak satu orang pun dari masjid yang dia pimpin turun ke jalan untuk berpartisipasi dalam kerusuhan di Khash. “Saya mengatakan kepada mereka bahwa tidak ada yang berhak keluar dari masjid karena kami tahu orang-orang munafik ada di luar sana dan kami tahu apa yang mereka lakukan… kami mengetahui rencana musuh dan orang-orang munafik.”

“Kami mencintai negara ini; Pemimpin adalah teman kita,” katanya. “Negara ini tidak akan baik bagi kita, bagi Islam, dan bahkan bagi keluarga Muslim setelah [jatuhnya] pendirian Islam.”

Provinsi Sistan dan Baluchestan termasuk di antara wilayah yang terkena dampak kerusuhan dukungan asing yang meletus setelah perempuan berusia 22 tahun Mahsa Amini tewas dalam interogasi polisi. Investigasi pemerintah mengaitkan kematian Amini dengan kondisi medisnya, bukan dugaan pemukulan oleh polisi. (ptv)


latestnews

View Full Version