View Full Version
Kamis, 19 Jan 2023

Laporan Rahasia Pemerintah Inggris Temukan Modi Bertanggung Jawab Langsung Atas Pembantaian Gujurat

LONDON, INGGRIS (voa-islam.com) - Investigasi BBC telah mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa sebuah laporan rahasia pemerintah Inggris menemukan Perdana Menteri India Narendra Modi "bertanggung jawab langsung" atas pembantaian anti-Muslim di Gujurat, India, pada tahun 2002.

India: The Modi Questions ditayangkan di BBC2 Selasa (17/1/2023) malam dan melaporkan bahwa temuan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan yang ditugaskan oleh Menteri Luar Negeri Jack Straw saat itu yang mengirim tim ke Gujurat untuk menyelidiki.

Sekitar 2.000 orang (sebagian besar Muslim) dibantai pada Februari/Maret 2002 setelah umat Hindu yang menuduh Muslim membakar kereta api, menewaskan 60 peziarah Hindu. Keadaan tragedi kereta api sangat diperdebatkan.

Laporan resmi Inggris menemukan bahwa ada “pemerkosaan yang meluas dan sistematis terhadap wanita Muslim,” bahwa kekerasan itu “bermotif politik,” dan tujuannya adalah untuk “membersihkan Muslim dari wilayah Hindu.”

Seorang mantan diplomat senior Inggris mengatakan kepada BBC: “Setidaknya 2.000 orang terbunuh selama kekerasan, sebagian besar adalah Muslim. Kami menggambarkannya sebagai pogrom, upaya yang disengaja dan didorong oleh politik yang menargetkan komunitas Muslim. Kekerasan tersebut secara luas dilaporkan telah diorganisir oleh kelompok nasionalis Hindu ekstremis – VHP – yang memiliki hubungan dengan RSS (kelompok nasionalis Hindu ekstrem di mana Modi menjadi anggotanya).

Laporan Inggris menemukan bahwa VHP dan sekutunya tidak dapat menimbulkan begitu banyak kerusakan tanpa “iklim impunitas” yang diciptakan oleh pemerintah negara bagian, dan “Narendra Modi (yang saat itu adalah Ketua Menteri Gujurat) “bertanggung jawab langsung.”

Ditambahkan bahwa sumber yang dapat dipercaya mengatakan Modi bertemu dengan petugas polisi senior dan memerintahkan mereka untuk tidak ikut campur dalam kerusuhan tersebut, tetapi kontak polisi membantah pertemuan itu terjadi.

Tahun lalu Mahkamah Agung India menguatkan putusan yang membebaskan Modi dari keterlibatannya dalam pembantaian Gujarat tahun 2002.

Modi selalu membantah tuduhan tidak berbuat banyak untuk menghentikan kerusuhan anti-Muslim.

Kekerasan tersebut awalnya diselidiki oleh Polisi Gujarat dan kemudian oleh Tim Investigasi Khusus (SIT) yang ditunjuk oleh Mahkamah Agung pada tahun 2008.

Pada 2012, penyelidik menyerahkan laporan mereka, dengan mengatakan tidak ada bukti yang ditemukan terhadap Modi sehubungan dengan kerusuhan tersebut. Laporan mereka mengatakan "tidak ada bukti yang dapat dituntut" terhadap para pejabat. (5Pillars)


latestnews

View Full Version