20 Napi Islamic State Kabur Dari Penjara Setelah Gempa Dahsyat Di Suriah

RAJO, SURIAH (voa-islam.com) - Narapidana di sebuah penjara di barat laut Suriah memberontak setelah gempa dahsyat yang melanda daerah itu kemarin, dengan setidaknya 20 orang berhasil melarikan diri dari fasilitas yang menampung sebagian besar anggota Islamic State (IS), kata seorang sumber di penjara kepada AFP.

Penjara polisi militer di kota Rajo, dekat perbatasan Turki, menampung sekitar 2.000 tahanan; sekitar 1.300 orang diduga anggota IS, menurut sumber tersebut. Penjara itu juga menampung para petempur dari pasukan pimpinan Kurdi.

"Setelah gempa terjadi, penjara Rajo terkena dampaknya, dan pada Senin (6/2/2023) malam, pemberontakan dimulai oleh para tahanan yang menguasai sebagian penjara," kata pejabat di penjara Rajo, yang dikendalikan oleh faksi pro-Turki.

Dia menambahkan, "Sekitar 20 orang melarikan diri dari penjara, menurut perkiraan awal penjara, dan diyakini bahwa mereka adalah tahanan Daesh", katanya menyebut akronim Arab untuk IS.

Sumber itu menyebutkan, gempa bermagnitudo 7,8 itu diikuti puluhan gempa susulan di kawasan itu, yang menyebabkan retakan pada dinding dan pintu lapas.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan tidak dapat memverifikasi apakah tahanan telah melarikan diri tetapi mengkonfirmasi pemberontakan.

Lebih dari 5.000 orang tewas di Turki dan Suriah akibat gempa bumi dengan sekitar 20.000 orang terluka. Upaya penyelamatan terus dilakukan. (MeMo)