View Full Version
Jum'at, 03 Mar 2023

Warga Palestina Di Utara Tepi Barat Lakukan Patroli Malam Antisipasi Serangan Pemukim Ilegal Yahudi

TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Para pemuda Palestina, membawa tongkat panjang dan dengan wajah terbungkus selendang keffiyeh kotak-kotak, melakukan patroli malam untuk menjaga desa mereka di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Setiap malam, tim berkumpul di Turmus Ayya di utara Tepi Barat, siap untuk membunyikan alarm jika terjadi penyerbuan oleh pemukim ilegal Yahudi Israel, yang telah mendirikan pangkalan di pos-pos terdepan Israel di sekitar desa.

"Kami tidak bermaksud untuk menyerang siapa pun –– kami melakukan ini untuk membela orang-orang kami dan desa kami, rumah kami, tanah kami dan kehormatan kami," kata seseorang yang tidak mau disebutkan namanya karena khawatir ditangkap oleh pasukan Israel.

"Ini adalah senjata kami –– tongkat dan senter –– dan kami tidak memiliki apa-apa selain itu untuk mempertahankan diri", katanya sambil mengangkat tongkat dan senter listrik.

Ketegangan tinggi, terutama setelah kota terdekat Palestina Huwara diserang oleh pemukim ilegal Yahudi Israel pada hari Ahad, beberapa jam setelah dua orang Israel ditembak mati saat mereka melewatinya.

Ratusan pemukim yang mengamuk –– 300 hingga 400 orang, menurut tentara Israel –– membakar puluhan rumah dan mobil, sementara seorang pria Palestina tewas di desa terdekat Zaatara.

Setelah serangan itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyesalkan situasi tersebut sebagai "tidak dapat ditolerir" dan memperingatkan bahwa Israel "tidak dapat membiarkan situasi di mana warga negara main hakim sendiri".

Polisi mengklaim mereka telah melakukan beberapa penangkapan.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich, bagaimanapun, dikutip mengatakan setelah serangan itu bahwa Huwara harus "dimusnahkan".

'Lebih waspada'

Salah satu pimpinan patroli akibat penyerangan tersebut mengatakan, "kami menjadi lebih waspada dari sebelumnya".

Tim tersebut pertama kali dibentuk tahun lalu setelah ketegangan dengan para pemukim ilegal Yahudi meningkat setelah bentrokan, tetapi mereka meningkatkan patroli setelah serangan tahun ini, bergerak dengan berjalan kaki atau dengan mobil off road mini. Beberapa membawa tongkat baseball.

"Kami, para pemuda, membentuk komite penjaga... kami bergiliran satu sama lain untuk menangkis kemungkinan serangan," kata yang lain.

Turmus Ayya, rumah bagi sekitar 4.000 orang, banyak dari mereka warga Palestina-Amerika, telah menyaksikan sejumlah serangan baru-baru ini oleh para pemukim.

Pada bulan Januari, sebuah rumah dan kendaraan Palestina dibakar di desa tersebut, dalam serangan pembakaran yang diduga dilakukan oleh ekstremis Yahudi Israel, kata seorang pejabat keamanan Israel kepada AFP.

"Desa itu dikelilingi oleh pos-pos pemukiman, dan setiap dua minggu terjadi penyerangan," kata anggota kelompok pertahanan lainnya.

Dalam beberapa minggu terakhir, sekelompok pemukim ilegal Yahudi terlihat mendekati desa, tetapi saat melihat patroli, mereka mundur.

Tidak termasuk Yerusalem timur yang dianeksasi Israel, Tepi Barat adalah rumah bagi sekitar 2,9 juta warga Palestina serta sekitar 475.000 pemukim ilegal Yahudi, yang tinggal di permukiman yang disetujui negara yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Para pemuda bergerak berkelompok, memantau daerah tersebut dari puncak bukit untuk mengawasi setiap pergerakan dari para pemukim di bukit-bukit di seberang lembah.

Abdul Karim al-Zaghloul, seorang Palestina-Amerika dari Ohio yang sedang mengunjungi keluarga di desa, membawakan cangkir teh panas untuk para pemuda di malam yang dingin.

"Kami siap untuk serangan apa pun, insya Allah," kata anggota patroli lainnya. (TRT)


latestnews

View Full Version