Menlu Saudi: Kesepakatan Dengan Iran 'Bukan Berarti Semua Masalah Telah Diselesaikan'

RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Arab Saudi mengklaim bahwa kesepakatan untuk membangun kembali hubungan diplomatik dengan Iran "tidak berarti bahwa semua masalah telah diselesaikan".

Perjanjian tersebut merupakan indikasi dari keinginan bersama untuk menyelesaikan masalah melalui dialog dan diplomasi, kata Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan kepada surat kabar Asharq Al Awsat pada hari Ahad (12/3/2023).

Sang menteri mencatat bahwa Arab Saudi sedang mempersiapkan untuk memulai kembali hubungan dengan Iran dalam dua bulan dan kunjungan timbal balik dapat dilakukan di masa depan.

Mengacu pada peran Cina dalam perjanjian tersebut, bin Farhan mengatakan bahwa Arab Saudi memiliki kepentingan yang sama dengan Beijing dan Teheran dalam menciptakan lingkungan keamanan dan stabilitas di kawasan.

Kedua tetangga Teluk Persia itu memutuskan hubungan setelah misi diplomatik Saudi di Teheran pada Januari 2016 diserang oleh massa yang marah menyusul eksekusi ulama terkemuka Syiah Saudi Sheikh Nimr Al Nimr.

Kedua negara terlibat dalam pembicaraan maraton sejak April 2021 untuk memulihkan hubungan.

Pembicaraan itu ditengahi oleh Irak.

Iran dan Arab Saudi sepakat pada 10 Maret untuk melanjutkan hubungan bilateral setelah beberapa hari pembicaraan yang difasilitasi oleh pemerintah Cina. (TRT)