View Full Version
Selasa, 07 Jul 2009

Pejuang Somalia Ancam Akan Rampas Senjata Tentara Uni Afrika

Mogadishu - Pejuang Islam Al Shabab menyatakan akan merampas persenjataan pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika di Mogadishu jika tugas mereka berubah dari mandat semula.

Jubir Al Shabab, Sheikh Ali Mohammad Raghe, mengatakan pasukan Uni Afrika yang harusnya menjaga perdamaian di Somalia akan kami lawan jika mereka mengubah tujuan mereka.

Pemerintah Transisi Somalia Pimpinan Sharif Ahmed meminta bantuan komunitas internasional untuk membasmi pejuang Islam. Beberapa negara yang tergabung dalam Inter-governmental Agency on Development (Igad) Kenya, Uganda, Sudan, Djibouti, Ethiopia dan Somalia telah meminta Uni Eropa agar merubah mandat pasukan perdamaian dari penjaga perdamaian menjadi pembuat kedamaian.

Jika permintaan IGAD disahkan oleh Uni Afrika dan PBB, maka pasukan AMISOM (African Union Mission in Somalia) tidak hanya berusaha bertahan dari serangan namun juga akan diberi wewenang melakukan serangan ofensiv terhadap pejuang Islam.

Menanggapi perkembangan musuhnya, juru bicara gerakan Al Shabab mengatakan langkah baru tentara AMISOM itu malah akan menjadi kesempatan besar bagi para pejuangnya untuk dapat merampas senjata.

"Ini adalah kesempatan bagi mujahidin kami (tentara Islam) untuk dapat merampas senjata dari tentara AMISOM karena mereka akan keluar sendidi dari persembunyian mereka", kata Sheikh Ali Dhere.

"Akan menjadi kesempatan besar bagi pejuang kami mengasah skill bertempur mereka dan sudah pasti akan membawa kekalahan bagi tentara asing", tambahnya.

Sheikh Ali Dhere mengecam para pemimpin Afrika yang mengadakan pertemuan di Libya membicarakan agenda yang Sheikh Ali katakan sebagai rencana permusuhan terhadap rakyat Somalia.

"Mereka disana untuk membicarakan bagaiamana caranya menyakiti rakyat Somalia", kata jubir Shabab tersebut. Jubir Al-Shabab juga mengklaim telah memenangi pertempuran terakhir melawan tentara pemerintah di Mogadishu, "pejuang kami telah menguasai wilayah yang sebelumnya diduduki tentara pemerintah", tambah Sheikh Ali Dhere.

[voa-islam/allafrica]


latestnews

View Full Version