View Full Version
Jum'at, 31 Jul 2009

Duka Inggris di Afghanistan

Pasukan Inggris sedang mengalami bulan paling mematikan di Afghanistan, ungkap Kementrian Pertahanan hari Kamis.

Kebanyakan tentara yang terluka adalah hasil dari operasi besar pasukan Inggris selama lima pekan - yang dikenal dengan Operasi Cakar Panther

Kementrian menunjukkan melalui sebuah statistik bahwa terdapat 57 tentara yang terluka parah dalam pertempuran dua pekan pertama bulan Juli ini.

Jumlah ini naik dari bulan Juni lalu, hanya 46 tentara Inggris yang mengalami luka  hingga bulan Juni berakhir.

Sedang pada bulan Juli, untuk tentara yang menderita luka parah antara tanggal 1 hingga 15 Juli terdapat 16 orang, disebutkan dalam statistik Kementrian Pertahanan tersebut.

Bulan Juli juga menjadi bulan dengan angka kematian tertinggi sejak misi di Afghanistan dimulai - akhir bulan ini, 22 tentara Inggris telah tewas di Afghanistan.

Statistik yang ditunjukkan kementrian tersebut juga memperlihatkan ada 95 tentara Inggris Raya yang dimasukkan ke rumah sakit militer Afghanistan - termasuk 38 tentara yang menderita penyakit non-pertempuran atau terkena virus penyakit.

Sembilan pasien dipastikan mendapatkan perawatan seumur hidup, sedang tujuh pasien lain menderita cedera serius.

Angka tentara yang mendapatkan perawatan di rumah sakit Camp Bastion yang dijalankan kontingen Inggris ini sudah mencapai batas tertingginya.

Kebanyakan tentara yang terluka adalah hasil dari operasi besar pasukan Inggris selama lima pekan - yang dikenal dengan Operasi Cakar Panther. Operasi tersebut dinyatakan berakhir akhir bulan ini.

Operasi besar pasukan Inggris tersebut dirancang untuk mendesak Taliban keluar dari benteng pertahanan mereka. Tidak dikabarkan mengenai kerugian besar yang menimpa Taliban selama operasi tersebut.

Kolonel Peter Mahoney, kepala medis yang bertanggung untuk klinik di Camp Bastion mengatakan ia dan para staffnya benar-benar tertekan hari-hari terakhir ini.

Ia mengatakan: " Kami sangat-sangat sibuk. Berhari-hari kami melakukan operasi bedah dan bekerja secara konstan".

"Kesibukan kami tergantung apa yang sedang terjadi di medan pertempuran".

Ia menambahkan: " Kami sangat merasa tertekan jika melihat yang terluka adalah para tentara muda, terutama jika anda sebagai dokter yang akan memotong salah satu anggota tubuh tentara yang sudah anda kenal sebelumnya, sangat emosional sekali".

[zq/voa-islam/LEE CAIN]


latestnews

View Full Version