View Full Version
Ahad, 06 Sep 2009

Benarkah Amerika Sudah Membuang Slogan 'Perang Melawan Teror '?

Duta besar Amerika Serikat untuk NATO yang baru, Ivo Daalder mengatakan bahwa Gedung Putih sudah membuang slogan 'perang melawan teror di seluruh dunia'.

Ia juga harus meyakinkan dunia Islam bahwa Amerika bukan musuh mereka. "Hubungan Amerika dengan dunia Islam, bukan hanya soal memburu para teroris saja," kata Ivo Daalder. "Pemerintahan Amerika sekarang ini tidak lagi mendengung-dengungkan slogan 'perang melawan teror'. Kami tidak lagi membicarakan hal itu." Walaupun kenyataannya pemerintahan Barack Obama tetap melanjutkan misi militer Amerika di Afghanistan dan perjuangan melawan teror di mana-mana.

sebab jelas, tanpa bantuan negara lain, Amerika tidak akan bisa menang di Afghanistan. Sementara situasi di Irak juga sama sekali belum stabil.

Ini merupakan tugas berat bagi Ivo Daalder. sebab jelas, tanpa bantuan negara lain, Amerika tidak akan bisa menang di Afghanistan. Sementara situasi di Irak juga sama sekali belum stabil. Ivo Daalder perlu bantuan rekan-rekan sejawatnya di NATO, dan bersama-sama menghadapi berbagai sumber kesulitan tersebut.

Penanganan bersama

Sebagaimana halnya Menlu Hillary Clinton, Dubes Amerika di NATO ini mencoba menunjukkan bahwa Amerika tidak hanya terpaku pada soal terorisme. Amerika juga memperhatikan berbagai bentuk ancaman lain di seluruh dunia.

"Prioritas kami sekarang, menjalin hubungan baik dengan semua negara di seluruh dunia, di antaranya dengan dunia Islam. Berusaha menghadapi semua persoalan, bukan hanya hal-hal yang menyangkut Amerika, tapi bagi seluruh dunia. Misalnya tentang perubahan iklim, atau terorisme, atau perlucutan senjata: semua itu harus kita upayakan bersama," kata Ivo Daalder.

Polisi Dunia

Ivo Daalder juga ingin mengubah gambaran klise, yang melekat pada pendahulu Obama, George W. Bush.

"Citra Amerika sebagai polisi dunia, yang berkeliaran ke mana-mana mengejar teroris di seluruh pelosok dunia, adalah sesuatu yang dengan sungguh-sungguh ingin diubah oleh Presiden Obama." kata Ivo Daalder. (aa/rnw)


latestnews

View Full Version