View Full Version
Jum'at, 06 May 2011

Yvone Ridley Ragukan Berita Gugurnya Usamah Bin Ladin Oleh Tentara AS

Voa-Islam.com - Seorang penyiar dan wartawati terkenal Inggris Yvonne Ridley, yang beberapa tahun lalu masuk Islam, setelah dia dibebaskan dari penawanan kelompok Taliban di Afghanistan, menyatakan keraguannya tentang laporan pembunuhan tentara AS terhadap Sheikh Usamah BIn Ladin.

"Hanya bagian yang mudah ditipu oleh orang Amerika yang jatuh ke dalam omong kosong ini sementara seluruh dunia sedang mempertahankan akal sehat mereka setelah berita bahwa pemimpin Al-Qaeda tersebut gugur dalam suatu komplek di Abbottabad," kata Ridley.

"Apa yang saya ingin tahu adalah mengapa mereka membuang jenazah Usamah Bin Ladin di laut, bukankah dengan demikian menghilangkan setiap bukti penting?" ia bertanya.

"Orang tidak lagi percaya apapun yang keluar dari Gedung Putih sejak kami semua dibohongi tentang keberadaan senjata pemusnah massal (WMD) di Irak", katanya.

Wartawati Inggris tersebut menyatakan keraguannya tentang laporan gugurnya Usamah Bin Laden dalam sebuah wawancara eksklusif dengan IRNA.

..Orang tidak lagi percaya apapun yang keluar dari Gedung Putih sejak kami semua dibohongi tentang keberadaan senjata pemusnah massal (WMD) di Irak..

"Berita ini tentu menghentikan orang berfokus pada dan berbicara tentang akte kelahiran Obama - isu yang menjadi gangguan besar bagi presiden AS yang sedang melakukan kampanye untuk masa jabatan kedua," katanya.

Kematian Bin Laden, dia menunjukkan, "hanya untuk mengamankan masa jabatannya untuk kedua kali di kantor presiden, dilihat dari pertunjukkan histeria yang agak tidak terkendali oleh massa berkumpul di New York Times Square, Ground Zero dan tempat-tempat lain."

Ridley mengatakan bahwa pada bulan Oktober 2001, menteri luar negeri Taliban menawarkan untuk menyerahkan pemimpin Al-Qaeda tetapi "kenyataannya adalah bahwa AS membutuhkan sebuah alasan untuk pergi ke Afghanistan".

"Usamah Bin Ladin memberikan alasan bahwa dengan kata lain mereka bisa menghindari perburuan termahal di dunia selama sepuluh tahun terakhir, Perang sia-sia terhadap Teror dan bencana perang di Afghanistan yang menghilangkan puluhan ribu jiwa," katanya.

Dia percaya bahwa hal itu juga ironis bahwa Obama sekarang perlu alasan untuk menarik diri dari Afghanistan setelah 10 tahun perang sia-sia di sana. (up/kc)


latestnews

View Full Version