View Full Version
Sabtu, 18 Jun 2011

Presiden Ali Abdullah Saleh Tidak Akan Kembali ke Yaman

YAMAN (voa-islam.com) - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh tidak akan kembali ke negaranya, demikian dikemukakan seorang pejabat Saudi terkemuka, membantah klaim Sana'a bahwa pemimpin veteran itu akan kembali ke negara itu dalam beberapa hari.

"Presiden Yaman tidak akan kembali ke Yaman," kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, tanpa menentukan apakah keputusan itu diambil oleh Saleh sendiri, AFP melaporkan pada Jumat.

Pejabat Saudi juga mengatakan bahwa presiden Yaman tersebut "belum memutuskan di mana ia akan tinggal."

Saleh dan lima pejabat tingkat tinggi Yaman lainnya dievakuasi ke Arab Saudi untuk menjalani pengobatan setelah serangan roket di istana presiden Yaman pada 3 Juni 2011 lalu.

Saleh, yang kini di rumah sakit Saudi untuk memulihkan dari apa dikatakan laporan-laporan mengalami luka bakar lebih dari 40% di tubuhnya, belum terlihat di publik sejak serangan itu.

..Presiden Yaman tidak akan kembali ke Yaman..

Para pejabat Yaman, bagaimanapun, mempertahankan bahwa Saleh pulih dengan cepat dan akan kembali ke Yaman segera.

"Presiden telah mengkonfirmasi kepada saya bahwa dirinya akan kembali dalam beberapa hari mendatang," kata Abdu al-Janadi, wakil menteri informasi Yaman kepada Reuters pada Jumat tanpa menentukan tanggal tertentu.

Sementara itu, para demonstran Yaman turun ke jalan di seluruh negeri, menuntut pembentukan sebuah dewan transisi untuk memerintah negara tersebut demi mencegah Saleh kembali ke kekuasaannya.

Para pengunjuk rasa juga menyerukan penuntutan terhadap Presiden Saleh dan pejabat lain dari rezimnya atas pembunuhan ratusan pembangkang sejak demonstrasi anti pemerintah dimulai di negara tersebut pada akhir Januari.

Menurut pihak oposisi, dewan transisi akan "mengangkat seorang tokoh nasionalis dan kompatibel untuk membentuk sebuah pemerintahan teknokrat."

Pihak oposisi juga menyerukan pembubaran dewan konsultatif parlemen dan negara serta pembentukan komite untuk menyusun konstitusi baru dan menetapkan tanggal untuk melaksanakan sebuah referendum mengenai konstitusi dan untuk pemilu.

Wakil Presiden Yaman Abdu Rabo Mansour Hadi, yang merupakan pejabat pelaksana presiden selama Saleh tidak ada, sejauh ini telah menolak tekanan yang intensif baik lokal dan internasional untuk memperhatikan tuntutan pengunjuk rasa untuk mendirikan sebuah dewan yang berkuasa sementara. (by/ptv)


latestnews

View Full Version