View Full Version
Kamis, 10 May 2012

Warga Mesir Ingin Islam dan Al-Qur'an sebagai Hukum Negara

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Hampir dua pekan sebelum pemilihan presiden bebas pertama Mesir, Kebanyakan warga Mesir menginginkan Islam untuk memainkan peran utama dalam masyarakat dan Al-Qur'an membentuk hukum negara mereka, sebuah survei baru menemukan.

"Kebanyakan orang Mesir tetap percaya bahwa Islam memainkan peran positif dalam politik negara mereka," kata Pew Research Center Global Attitude Project dalam sebuah laporan terbaru.

Sebuah survei oleh pusat riset itu menemukan bahwa 66% orang Mesir menginginkan Islam untuk memainkan peran utama dalam kehidupan politik pasca-revolusi Mesir.

Dua puluh lima persen responden, bagaimanapun, tidak setuju.

"Warga Mesir jelas menginginkan Islam berperan dalam membentuk hukum nasional," kata laporan itu.

Survei nasional dari 1.000 responden juga menunjukkan bahwa kebanyakan orang Mesir percaya Al-Qur'an harus membentuk hukum negara itu.

Enam dari sepuluh orang Mesir mengatakan mereka ingin hukum Mesir untuk secara ketat mengikuti Al-Qur'an.

..Warga Mesir jelas menginginkan Islam berperan dalam membentuk hukum nasional..

Tiga puluh dua persen responden mengatakan mereka menginginkan hukum Mesir agar sesuai dengan prinsip-prinsip Islam tetapi tidak ketat mengikuti Al-Qur'an, sementara hanya 6% mengatakan Al-Qur'an tidak memiliki pengaruh.

Jajak pendapat itu menemukan bahwa orang Mesir khususnya yang lebih tua (68%) mendukung pandangan bahwa hukum harus tegas mengikuti Al-Qur'an, sementara persentase turun di antara kaum muda Mesir (54%).

Sebuah perpecahan serupa muncul sesuai dengan tingkat pendidikan, karena 68% dari Mesir dengan pendidikan dasar atau kurang ingin secara ketat mengikuti Al-Qur'an, sementara persentase turun menjadi 55% di antara warga Mesir yang berpendidikan tinggi.

Warga Mesir dijadwalkan untuk pergi ke tempat pemungutan suara pada 23-24 Mei untuk memilih presiden baru setelah jatuhnya Mubarak.

Sebuah daftar 13 kandidat bersaing untuk posisi puncak, termasuk kandidat dari Ikhwanul Muslimin Mohamed Mursi, Islam Abdel-Moneim Abul-Futuh, ukama Islam Mohamed Selim Al-Awa, mantan Ketua Liga Arab Amr Moussa dan mantan Perdana Menteri Ahmed Shafiq. (an/oi)


latestnews

View Full Version