View Full Version
Senin, 02 Jul 2012

Polisi Afghanistan Tembak Mati 3 Pasukan ISAF-NATO

AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Seorang pria bersenjata tak dikenal telah menembak mati tiga pasukan ISAF-NATO pimpinan AS di Afghanistan selatan.

Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan AS mengeluarkan pernyataan di Kabul pada hari Ahad (1/6/2012) yang mengatakan penyerang mengenakan seragam polisi.

"Seorang individu mengenakan seragam Polisi Nasional Afghanistan Orde Sipil menembakkan senjatanya kepada para anggota Pasukan Bantuan  Keamanan Internasional di Afghanistan selatan hari ini, menewaskan tiga anggota layanan," kata ISAF, AFP melaporkan.

Seorang jurubicara ISAF mengatakan orang itu terluka dan ditahan setelah serangan, yang terjadi sekitar pukul 5:00 pagi, dan sekarang sedang diselidiki. Dia menambahkan bahwa ISAF masih tidak yakin apakah si penyerang adalah seorang polisi atau bukan.

Rincian lebih lanjut mengenai kebangsaan pasukan 'atau lokasi yang tepat dari serangan itu belum dijelaskan.

Bom pinggir jalan dan IED sejauh ini merupakan senjata yang paling mematikan, yang pejuang Taliban telah gunakan terhadap pasukan Afghanistan dan tentara pendudukan asing selama beberapa tahun terakhir.

Menurut situs independen icasualties.org, sekitar 220 tentara asing, sebagian besar orang Amerika, telah tewas di Afghanistan sepanjang tahun ini.

Sebanyak 566 pasukan pimpinan Amerika tewas di Afghanistan tahun 2011. Namun, 2010 tetap tahun paling mematikan bagi korban militer asing, dengan korban tewas 711 tentara.

Tingginya jumlah korban militer di Afghanistan telah meningkatkan penetangan di Amerika Serikat dan negara anggota NATO untuk perang pimpinan AS di negara yang terkoyak kekerasan tersebut.

Perang dimulai pada tahun 2001. Serangan itu menggulingkan Taliban dari kekuasaan, tetapi ketidakamanan terus meningkat di seluruh Afghanistan, meskipun ada kehadiran sekitar 130.000 pasukan pimpinan Amerika di negara tersebut. (an/ptv)

Ket: Tentara AS membawa peti mati rekan mereka yang tewas dalam pertempuran di Kandahar, Afghanistan selatan.


latestnews

View Full Version