View Full Version
Ahad, 07 Oct 2012

Warga Australia Tuntut Pemerintah Segera Tarik Pulang Pasukan dari Afghanistan

SIDNEY, AUSTRALIA (voa-islam.com) - Menyusul peningkatan dalam serangan terhadap pimpinan pasukan asing di Afghanistan baru-baru ini, lebih banyak warga Australia yang menuntut penarikan lebih awal pasukan mereka dari negara yang dilanda perang tersebut, Press TV melaporkan.

Di Sydney, orang-orang berkumpul untuk menuntut penarikan segera pasukan Australia dari Afghanistan, bukannya penarikan yang direncanakan pada tahun 2014.

Selama beberapa bulan terakhir, para warga Australia telah mengadakan demonstrasi serupa di luar Balai Kota Sydney.

Para pengunjuk rasa juga menyatakan dukungan bagi tentara angkatan darat AS Bradley Manning, yang ditangkap pada tahun 2010 karena dicurigai memberikan dokumen rahasia kepada situs whistleblower Wikileaks.

"The Greens menganjurkan Australia untuk memiliki kebijakan luar negeri yang independen, dan saya pikir bahwa nilai untuk memiliki semacam sebuah kebijakan luar negeri yang independen menjelaskan mengapa pemerintah Australia tidak bersedia untuk membawa pulang tentaranya segera, dan hanya mengikuti secara membabi buta apa yang AS lakukan, kata "Senator Green, Lee Rhiannon.

Sebuah jajak pendapat terbaru dari Research esensial menunjukkan bahwa 62 persen warga Australia menginginkan tentara mereka kembali ke rumah dengan segera.

Pada bulan Agustus, seorang tentara Afghanistan menewaskan tiga tentara Australia di Afghanistan selatan.

Hampir 40 tentara Australia telah tewas di Afghanistan sejauh ini.

Pada bulan April lalu Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengumumkan bahwa pasukan negaranya benar-benar akan menarik diri dari Afghanistan pada tahun 2014.

Amerika Serikat dan sekutunya menginvasi Afghanistan pada tahun 2001 sebagai bagian dari apa yang disebut perang Washington melawan teror.

Serangan tersebut menjatuhkan Taliban dari kekuasaan mereka yang sah, tapi bertahun-tahun setelah invasi, ketidakamanan terus meningkat di seluruh negeri.

Semakin meningkatnya jumlah korban tewas dari pasukan asing Afghanistan, ditambah anggaran perang semakin membebani keuangan negara, menjadikan negara-negara kontingen NATo berkeinginan untuk menarik pulang segera tentara mereka, ditambah lagi semakin maraknya protes dari para warga atas  perang di Afghanistan yang semakin tidak populer di mata mereka. (st/ptv)


latestnews

View Full Version