View Full Version
Kamis, 02 May 2013

Jajak Pendapat: Kebanyakan Warga Amerika Tidak Ingin AS Campur Tangan di Suriah

WASHINGTON (voa-islam.com) - Kebanyakan orang Amerika tidak ingin Amerika Serikat untuk campur tangan dalam perang sipil Suriah bahkan jika pemerintah Assad  menggunakan senjata kimia, sebuah jajak pendapat Reuters / Ipsos menunjukkan pada hari Rabu (1/5/2013), dalam pesan yang jelas kepada Gedung Putih bagaimana menanggapi krisis yang memburuk tersebut.

Hanya 10 persen dari mereka yang disurvei dalam jajak pendapat secara online tersebut mengatakan Amerika Serikat harus terlibat dalam pertempuran. Enam puluh satu persen menentang keterlibatan AS.
 
Sosok yang mendukung intervensi meningkat menjadi 27 persen ketika responden ditanya apa yang harus Amerika Serikat lakukan jika pasukan Presiden Bashar Al-Assad menggunakan senjata kimia. Empat puluh empat persen akan menentang.

"Terutama mengingat Afghanistan dan ulang tahun ke 10 dari invasi Irak, tidak ada ketertarikan untuk intervensi," kata ahli jajak pendapat Ipsos Julia Clark.

Demonstrasi damai terhadap pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad yang meletus pada 2011 berubah menjadi perang sipil berdarah setelah penanganan brutal rezim Assad terhadap para demonstran dan hingga kita telah mengakibatkan 70.000 orang tewas dan menciptakan lebih dari 1,2 juta pengungsi.

Presiden Barack Obama telah menghindari  keterlibatan mendalam AS, meskipun ia menyatakan tahun lalu bahwa penggunaan atau penyebaran senjata kimia oleh pemerintah Assad akan melintasi "garis merah."

Obama mengatakan pada hari Selasa ada bukti senjata-senjata kimia tersebut telah digunakan, tapi terlalu banyak yang masih belum diketahui Washington untuk melakukan lebih dari memberikan bantuan non-mematikan yang sudah dirim ke pemberontak Suriah.

Obama tidak mengesampingkan aksi - militer atau sebaliknya - terhadap pemerintah Assad. Tapi dia berulang kali menekankan ia tidak akan membiarkan dirinya ditekan secara prematur ke dalam intervensi lebih mendalam di dua tahun perang sipil Suriah.

Banyak orang Amerika masih tidak menyadari peristiwa di Suriah. Jajak pendapat itu menemukan bahwa sekitar sepertiga, atau 36 persen, tidak mendengar atau membaca apapun tentang perang saudara di negara tersebut.

Hanya 8 persen mengatakan mereka telah mendengar atau membaca banyak dan 19 persen mengatakan mereka telah  "cukup" mendengar atau membaca.

Jajak pendapat secara online itu dilakukan terhadap 519 orang Amerika berusia 18 tahun keatas dilaksanakan dari 26 April - 1 Mei. Survei ini memiliki interval kredibilitas plus atau minus 4,9 persen. (st/Reuters)


latestnews

View Full Version