View Full Version
Senin, 25 Dec 2017

Hebatnya Pengaruh Pemahaman

Sahabat VOA-Islam...

Menonton rekaman #ILC bertema “212: Perlukah Reuni?” Via Youtube, masyaAllah ada rasa kagum dan bangga yang tak bisa saya sembunyikan. Bukan tentang kepada siapa rasa kagum itu saya tujukan, namun takjub akan ke Maha Kuasa-an Allah Swt. Ketika Allah Swt berkehendak untuk menolong agama-Nya, sungguh sangat mudah bagi Allah Swt.

Tak bisa saya bayangkan seandainya Allah Swt tidak melapangkan dada dan melancarkan lisan para asatidz di malam itu. Terlebih lagi ketika saya menyaksikan seseorang yang setadinya kafir dan agnostic kemudian menjadi muallaf dan pendakwah. Beliau bisa sangat fasih lisannya dan teguh sikapnya dalam membela Islam. Adakah yang bisa membolak-balikkan hati seseorang selain Allah Swt?

Menyaksikan Ust. Felix Y. Siauw, teringat akan kisah para shahabat Rasulullah Saw. Ada Umar bin Al Khaththab, Khalid bin Walid, Said bin Amir, Umair bin Wahab, Hindun, Usaid bin Hudhair serta beberapa shahabat lainnya, radliyallohu ‘anhum. Mereka pada awalnya merupakan orang-orang yang sangat tidak suka terhadap Islam. Bahkan ketika masih kafir, jangankan harta nyawa pun berani mereka taruhkan untuk menghadang Islam. Namun Allah Swt berkehendak lain, hidayah Islam sampai ke hadapan mereka ketika mereka masih hidup, mereka pun mengambil hidayah Islam  itu saat nyawa masih dikandung badan. Mereka pun menapaki hidayah Allah Swt secara istiqomah hingga akhir kehidupannya.

Sebuah pemahaman akan mengubah perilaku dan ucap seseorang. Apalagi jika itu adalah pemahaman asasi mengenai kehidupan yang akan menjadi pondasi keimanan. Bagaimana marahnya seorang Umar terhadap Rasulullah Saw, bagaimana kalapnya Umar terhadap adiknya yang malah mengikuti ajaran orang yang sangat ia benci, namun marah dan kalap itu hilang seketika setelah hidayah sampai kepadanya dan ia pun menyambutnya dengan penuh kesadaran.

Begitu pula permusuhan yang dilakukan oleh shahabat lainnya yang setadinya para penentang Islam. Semuanya sikap dan ucapannya berubah setelah mereka beriman. Di sinilah hebatnya pengaruh sebuah pemahaman dalam diri seseorang.

Pemahaman terhadap sebuah pemikiran tak datang begitu saja laksana kita terkena basah air hujan. Begitulah yang terjadi pada manusia pada umumnya. Sebuah pemikiran harus dimengerti oleh akal dan diyakini dalam hati untuk menjadi sebuah pemahaman yang berpengaruh. Sebelum diyakini, sebuah pemikiran yang bersifat informasi semata.

Untuk meyakini kebenaran sebuah pemikiran, ada kalanya membutuhkan waktu yang lama seperti kisah masuk Islamnya Hindun, hal itu terjadi setelah sekitar 20 tahun ia memusuhi Rasulullah Saw. Namun ada kalanya singkat sebagaimana masuk Islamnya George bin Todzir dalam perang Yarmuk.

George bin Todzir adalah panglima Byzantium yang memimpin pasukan Roma di Perang Yarmuk. Ketika itu, ia berperang menghadapi umat Islam yang dipimpin oleh Khalid bin al-Walid radhiallahu anhu. Sebelum pecah pertempuran, terjadi kejadian yang menarik. George berdialog dengan Khalid hingga ia memeluk Islam dan berpindah posisi menjadi pasukan kaum muslimin. Dalam perang tersebut ia menderita luka parah dan menemui syahid. Setelah berislam, ia hanya satu kali melakukan shalat, dan sujud dalam dua rakaat. Kemudian ia gugur di medan jihad.

Begitulah hebatnya pengaruh sebuah pemahaman terhadap diri seseorang. Allah Swt Maha Membolak-balikkan hati, semoga kita diberkahi keistiqomahan dalam pemahaman Islam. Aamiiin. [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Ary H

(Pengelola FP Mudah Nulis dan Mentor Kelas Opini di Akademi Menulis Kreatif)


latestnews

View Full Version