View Full Version
Selasa, 21 Aug 2018

Panasnya Pemilihan Pemimpin Negeriku

Sahabat VOA-Islam...         

Kondisi perpolitikan Indonesia makin hari makin memanas di sebabkan makin dekatnya waktu pemilihan Presiden dan wakil presiden periode 2019-2024.Sementara itu,masyarakat di hebohkan dengan terpilihnya Kh.Ma'ruf amin (ketua MUI)sebagai calon wakil presiden Joko Widodo.

Pada tanggal 19 Agustus jam 18.00 wib Joko widodo resmi mengumumkan hal itu kepada media.

Hal ini tentu menghebohkan publik padahal menurut perkiraan Jokowi akan menggandeng Bapak mahmud MD.Ada apa di balik pemilihan Bapak ma'ruf amin?

Di era kepemimpinan Jokowi merupakan kepemimpinan anti islam. Ini terlihat dari kebijakan Beliau terhadap aktivis Islam seperti Habib Rizieq Shihab di kriminalisasi dengan lebih dari 10 tuduhan. Alfian Tanjung di penjara karena mengungkap keterlibatan Beliau dengan PKI.

Buni Yani dipidana karena di anggap menyebarkan vidio penistaan oleh Ahok, tengku Zulkarnaen, Fahri Hamzah, Sobri lubis di persekusi di bandara karena mengisi pengajian, Ustad Felix siauw pengajiaanya di bubarkan hingga ormas HTI yang adem aye selama ini dibubarkan karena menusung ide Khilafah dsb.

Rezim Jokowi juga terlihat mendukung orang kafir/orang muslim yang menjadi pendukungnya,ini terlihat dengan di biarkannya puisi Ibu Sukmawati sukarno putri yang jelas menjelek-jelekkan Islam dan syariatnya, victor laiskodat yang memfitnah Khilafah dan memprovokasi pendukungnya agar memerangi umat Islam juga di biarkan. Demikian pula massa PDIP yang menyerang kantor radar bogor tidak di tindak dan seorang remaja Thionghoa yang menghina Presiden di biarkan.

Di jaman Jokowi pula kaum muslim menjadi sasaran deradikalisasi,di cap buruk oleh rezim ini seperti Intoleran,merusak kebhinekaan,memecah-belah bangsa jika ada ide yang berbeda dengan rezim dll.

Dari sini, rakyat sudah tidak bersimpati dengan rezim Jokowi hingga ada gagasan oleh Mardani Ali Sera yakni tagar #2019 ganti Presiden kemudian menimbulkan reaksi ada 2 bom molotov untung bom yang 1 pecah dan yang satunya tidak sampai merusak rumah. Rakyat sudah semakin kritis dengan keterpurukan rezim ini.

Dari data survei populi center mengatakan elektabilitas Jokowi menurun di bandingkan Desember 2017, dulu mencapai 54,9% sekarang 52,8%. Survei ini di lakukan di 120 kecamatan tersebar di 34 provinsi pada 7-18 desember.

Belum lama di adakan metode wawancara tatap muka terhadap 1200 responden dengan margin of error sekitar 2,89% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Dengan terpilihnya KH.Ma'ruf amin sebagai Cawapres Jokowi di harapkan dapat meningkatkan kepercayaan Beliau dan memberi citra positif pada Jokowi bahwa Beliau tidak anti Islam serta mampu mengalahkan lawan polotiknya Prabowo Subianto. Dalam pandangan Islam, pemimpin itu tanggung jawabnya besar yakni mengurusi rakyat dengan baik.

Nabi muhammad saw bersabda Sesungguhnya Imam/Khalifah itu laksana perisai,tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya (HR.Muslim).

Kita saat ini butuh Pemimpin yang mampu mengatasi carut-marut Negeri ini dengan menyelesaikan persoalan bangsa seperti kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, kenakalan remaja dengan hukum Allah Swt, maka rakyat Indonesia akan sejahtera dan mendapat kebaikan dan keberkahan dari Allah SWT. [syahid/voa-islam.com]

Kiriman Sri Retno Ningrum


latestnews

View Full Version