View Full Version
Rabu, 05 Apr 2023

Menguap Saat Tilawah, Apa yang Harus Dilakukan?

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah ­-Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an diturunkan di bulan tersebut. Tepatnya di Lailatul Qadar. Ini menambah kesucian dan kehormatan bulan difardhukannyan shiyam. Karenanya, banyak membaca Al-Qur’an di bulan ini memiliki keutamaan besar.

Tidak diragukan lagi, semangat kaum muslimin bertilawah di Ramadhan meningkat luar biasa. Sejak zaman dahulu, ulama-ulama Islam habiskan waktunya bertilawah di Ramadhan. Ada yang menghatamkan Al-Qur’an sehari sekali. Ada juga yang tiga hari sekali.

Keutamaan tilawah Al-Qur’an begitu sangat banyak. Pahala juga sangat besar. Setiap hurufnya bernilai 10 hasanah. Berapa pahala yang akan didapat bagi orang yang menghatamkan Al-Qur’an? Tidak terhitung banyaknya.

Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُوْلُ آلم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ

"Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu hasanah (kebaikan). Dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Tidaklah aku membaca Aliif Laam Miim itu satu huruf, tetapi Aliif itu satu huruf, Laam itu satu huruf, dan Miim itu satu huruf." (HR. Al-Tirmidzi)

Menguap Saat Membaca Al-Qur’an

Mengejar hatam, banyak dari kita membaca Al-Qur’an satu jam –kurang atau lebih- dalam sekali duduk. Terkadang rasa ngantuk menyerang sehingga berulang-ulang menguap. Sepertinya setiap kita juga pernah mengalami; menguap saat membaca Al-Qur’an? 

Ketika seseorang akan menguap hendaknya ia menahannya –jangan sampai mulut terbuka dan keluar suara Huaah-. Jika tak mampu, hendaknya menutup mulutnya dengan tangannya atau kainnya. Jangan sampai mulut terbuka dan bersuara “Haah”. Karena setan akan masuk ke dalam dirinya lewat mulut yang menganga. [Baca: Adab Saat Menguap]

Ketika sedang tilawah, hendaknya berhenti membaca saat menguap. Jangan nekat, membaca sambil menguap. Bisa jadi bacaan akan kacau sehingga berubah maknanya.

Syaikh Bin Bazz rahimahullah menjelaskan adab ini dalam “Adab al-Tatsaub” di kumpulan fatwanya “Nuur ‘Ala al-Darb”: Ketiga, jangan ia bersuara “Haah”, tetapi ia menjaga lisannya dan tidak berkata-kata apapun –sedikit atau banyak-. Demikianlah sunnah yang datang dari Nabi 'Alaihis Sholatu Wassallam. Dari sini diketahui, janganlah dia membaca dan berbiaca kepada seseorang.

ولا يتكلم بشيء حتى ينتهي التثاؤبلأنه قد يتكلم بشيء غير مضبوط إذا كان معه التثاؤب، يغلبه التثاؤب فيكون كلامه غير مضبوط، فلا يتكلم حتى ينتهي

Jangan berbicara apapun sehingga selesai menguap. Karena bisa jadi ia berbicara sesuatu yang tidak jelas, apabila disertai menguap. Menguap mendominasi ucapannya sehingga perkataannya tidak jelas. Maka janganlah ia berbicara sampai selesai menguapnya,” penegasannya.

Ringkasnya, jika sedang menguap maka berhenti dulu dari membaca sehingga selesai menguapnya. Wallahu a’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version